Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemerintah Kota Balikpapan sudah mengeluarkan kebijakan memberikan subsidi biaya tes swab mandiri kepada masyarakat dalam waktu dekat. Untuk realisasi rencana tersebut, Pemkot Balikpapan mengalokasikan dana sebesar Rp 2 miliar melalui refocusing anggaran Covid-19 di APBD perubahan 2020 yang disetujui bersama DPRD Balikpapan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan pemberian subsidi bagi masyarakat yang melakukan tes swab mandiri ini merupakan salah satu upaya pemerintah membantu kesulitan warga di masa pandemi Covid-19. Sebelumnya Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan sudah menetapkan batas biaya swab sebesar Rp 900 ribu yang awalnya berada di kisaran Rp 2 juta ke atas.
“Ini upaya kami menindaklanjuti kebijakan Pemerintah Pusat untuk meringankan biaya swab mandiri bagi masyarakat,” ujarnya di hadapan wartawan.
Dengan memberikan subsidi bagi masyarakat, lanjut wanita yang akrab disapa Dio ini, semua bisa mengikuti pemeriksaan swab secara mandiri untuk memastikan kondisi kesehatan dirinya terhadap ancaman penularan virus Corona. Saat ini program pemberian subsidi bagi masyarakat yang melakukan tes swab secara mandiri sudah berjalan dengan menggunakan anggaran yang sudah dialokasikan oleh pemerintah.
“Saat ini sudah berjalan, penyerapannya sudah mencapai Rp 600 juta, dengan alokasi Rp 900 ribu per orang. Hasilnya dikirimkan ke Rumah Sakit Kanudjoso dan Klinik Tirta,” terangnya.
Menurut Dio secara umum anggaan subsidi tes swab mandiri ini masih dalam kategori terbatas. Sehingga jumlah warga yang bisa mendapatkan subsidi biaya swab mandiri ini akan menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang sudah dialokasikan.
“Jadi dibagi saja Rp 900 ribu anggarannya ada Rp 2 miliar, kalau sekarang sudah terealisasi sekitar Rp600 juta,” tuturnya.
Adapun untuk warga yang termasuk tracing Covid-19, tambah Dio, tetap gratis tidak dikenakan biaya saat melakukan tes swab. Orang yang berstatus tracing hanya perlu datang ke Dinas Kesehatan Kota Balikpapan untuk memastikan kondisi kesehatan dirinya.
“Kalau tracking masih jalan, itu kan gratis, warga tinggal datang ke DKK (Dinas Kesehatan Kota) untuk melakukan pemeriksaan,” tambahnya. (SAN)
Discussion about this post