Balikpapan, Borneoupdate.com – Badan anggaran (Banggar) DPRD Kota Balikpapan memperkirakan sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) dari APBD tahun 2020 ini mencapai Rp 200 miliar lebih. Hal itu didapat berdasarkan perhitungan terhadap sejumlah kegiatan dan program yang tidak terserap dalam penggunaan dana APBD murni.
Anggota Banggar DPRD Balikpapan, Taufiqurrahman mengatakan untuk anggaran yang tidak bisa terlaksana akibat kendala situasi wabah pandemi Covid-19 akan coba digunakan dalam realisasi APBD Perubahan di semester kedua tahun ini. Dimana dana tersebut rencananya dipakai untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
“Ini sudah dihitung anggota banggar dewan. Anggaran yang tersisa tersebut merupakan sejumlah kegiatan dan program yang tidak terealisasi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni 2020,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut Taufiq pihaknya mendukung langkah pemerintah dalam menggunakan Silpa itu di APBD Perubahan. Karena ada sejumlah program penanganan dampak sosial akibat pandemi Covid-19 yang direncanakan. Terutama dalam bidang pendidikan.
Seperti membantu orang tua atau anak yang kesulitan dalam proses mengikuti kegiatan belajar mengajar secara online. Karena harus menanggung biaya tambahan kuota serta keterbatasan perangkat gawai yang dimiliki untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
“Sisa anggaran itu direncanakan juga difokuskan untuk membiayai program penanganan jaringan pengaman sosial kepada warga yang terkena dampak sosial akibat penyebaran virus corona. Jadi pendidikan dan ekonomi termasuk disitu,” jelasnya.
Taufiq menambahkan saat ini sisa anggaran tersebut masih dalam proses pembahasan untuk dimasukan dalam penyusunan APBD Perubahan 2020. Namun itu merupakan hal prioritas yang sudah disepakati semenjak awal pandemi saat pengalihan sejumlah mata anggaran untuk menangani dampak Covid-19.
“Kita akan segera masukkan ke APBD Perubahan, kita akan maksimalkan anggaran yang ada untuk kemaslahatan masyarakat,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post