Balikpapan, Borneoupate.com – Keberadaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) semakin mengurangi keindahan kota. Pasalnya dengan lokasi di tepi jalan menimbulkan gangguan pada warga yang melintas di sekitarnya. Termasuk tumpahan sampah karena warga tidak memasukkan sampah ke tempat yang seharusnya.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Syarifuddin Odang mengatakan persoalan TPS merupakan salah satu perhatian para wakil rakyat. Mengingat kota ini terkenal dengan penghargaan adipura sebagai kota bersih di Kalimantan. Namun kesadaran terhadap pengelolaan sampah rumah tangga masih memerlukan perhatian pemerintah.
“Yang kita soroti masalah keberadaan kontainer sampah. Kan banyak itu di tepi jalan raya. Jadi warga kita pada buang sampah ke TPS itu. Tapi buangnya tidak tepat waktu lalu sampahnya berceceran,” ujarnya di gedung dewan, Selasa (02/08).
Menurut Odang sampah seharusnya bisa bernilai ekonomis bagi warga setempat. Namun mayoritas penduduk masih memilih membuang langsung ke TPS tanpa melakukan pemilahan. Akibatnya dengan kondisi TPS yang terbuka sering terjadi sampah yang berceceran ke jalan. Hal itu masih bertambah dengan bau sampah yang menusuk hidung.
“Ini sebenarnya tuntutan keadaan. Bukan tuntutan kami sebagai wakil rakyat. Kalau yang terbuka itu kan seringnya berhamburan. Otomatis jadi berceceran ke jalan. Belum lagi bau menyengat yang mengganggu orang lewat,” tuturnya lagi.
Odang juga menyarankan penggunaan kontainer sampah yang tertutup sebagai solusi. Agar sampah tidak sampai berceceran ke luar TPS. Namun hal itu tetap menuntut kesadaran warga saat melakukan kegiatan membuang sampah. Termasuk ketersediaan anggaran di satuan kerja terkait.
“Jadi kita sarankan pakai kontainer yang tertutup. Tinggal angkat saja. secara umum itu lebih praktis dan kebersihan lingkungan sekitar tetap terjadi. Tapi tetap kami juga juga kembali melihat ketersediaan anggaran,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post