Balikpapan, Borneoupdate.com- Pemenuhan fasilitas pendidikan merupakan salah satu hak yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Tidak hanya di kawasan pinggiran kota namun juga bagi warga yang berdomisili di tengah kota. Apalagi kawasan tengah kota, dengan kondisi lahan yang terbatas sementara jumlah pendaftar sekolah yang membludak tentu mengakibatkan ketersediaan sekolah menjadi tidak berimbang.
Hal inilah yang menjadi sorotan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Doris Eko Rian Desyanto, yang berasal dari daerah pemilihan kecamatan Balikpapan Kota, yang sempat meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan menambah fasilitas ruang kelas agar daya tampung bisa meningkat.
Ia mengatakan saat menjabat sebagai anggota dewan di periode yang lalu, penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) bagi semua sekolah yang ada di Balikpapan sempat terhenti lantaran defisit anggaran yang terjadi sejak tahun 2016. Kemudian di tahun 2018 mulai dilakukan pembangunan secara bertahap menyesuaikan ketersediaan anggaran.
“Sudah lama kami usulkan agar ditambah ruangan kelas di Balikpapan Kota tapi masih terbentur ketersediaan lahan dan anggaran,” kata Doris yang kembali menjabat di DPRD Balikpapan untuk periode kedua.
Menurutnya untuk kecamatan Balikpapan Kota yang merupakan kawasan padat penduduk seharusnya bisa menjadi prioritas Disdikbud Balikpapan. Mengingat jumlah pendaftar sekolah di kecamatan ini tidak sebanding dengan ketersediaan ruang kelas yang ada. Hal itu masih ditambah lagi keterbatasan lahan mengingat kawasan ini merupakan daerah padat.
Adapun untuk pembangunan sekolah baru secara permanen, Doris mengusulkan lahan yang berdekatan dengan kantor Kecamatan Balikpapan Kota saat ini. Dengan catatan menyesuaikan ketersediaan anggaran.
“Di wilayah pinggiran iya memang harus diprioritaskan. Tapi wilayah tengah kota juga bukan berarti tidak diperhatikan. Karena keberadaan sekolah merupakan hak dasar masyarakat. Selain itu sekolah berlabel negeri biayanya cukup terjangkau bagi masyarakat,” jelas politikus Partai Golkar ini. (FAD)
Discussion about this post