Samarinda, Borneoupdate.com – Penyediaan data prevalensi stunting melalui sistem pendataan yang akurat merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap upaya percepatan penurunan stunting di tingkat nasonal, kabupaten/kota.
Ini salah satu strategi pemerintah dalam upaya penanggulangan stunting dengan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang menjadi salah satu instrumennya. SKI ini bertujuan untuk melihat status gizi masyarakat, karena dipadukan dengan survei status gizi Indonesia yang dilakukan setahun sekali.
Kepala Dinkes Kaltim H. Jaya Mualimin menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan survei kesehatan indonesia yang dimulai sejak 12 agustus 2023 hingga saat ini.
“Kita ingin memantau progresnya apakah ada kendala yang dihadapi di masyarakat dalam pengambilan sampel,”ungkap Jaya pada Rakor TPPS Prov Kaltim, di ruang rapat Dinkes Kaltim, Jum’at (8/9).
Diharapkan akhir awal bulan Oktober sudah 100 persen menampung semua sampel kesehatan yang sudah dilaksnakan oleh tim enumerator di beberapa wilayah dapat terkumpul.
Jaya optimis kegiatan survei kesehatan yang dibarengi dengan survei status gizi Kaltim bisa turun 5 poin dari angka 23,9 persen.
Tampak hadir pada kegiatan tersebut Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Sunarto, Kabid Aptika Diskominfo Kaltim Normalina, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DKP3A Kaltim Syahrul Umar serta Tim TPPS Kaltim. (SAN/diskominfokaltim)
Discussion about this post