Balikpapan, Bornepudate.com – Masih terus bertambahnya kasus positif Covid-19 di Balikpapan, membuat Pemerintah Provinsi Kaltim memasukkan kota ini sebagai daerah yang sangat diwaspadai penyebaran virus corona (atau zona hitam). Di Indonesia, saat ini Kota Surabaya yang ditandai warna hitam di peta penyebaran Covid-19 dengan jumlah kasus lebih dari 2.000-an kasus.
Menanggapi hal ini, Walikota Balikpapan, Rizal Effendi membenarkan masuknya kota minyak ke dalam zona hitam atau daerah yang sangat diwaspadai penyebaran virus Covid-19. Namun pihaknya masih akan melakukan rapat koordinasi terlebih dahulu untuk menyikapi langkah Pemprov Kaltim telah memasukan kota ini dalam zona hitam peta penyebaran Covid-19 di wilayah Kaltim.
“Ya harus diterima supaya mengingatkan kepada kita. Apapun rumusnya ya baik saja supaya mengingatkan kepada masyarakat kita gitu. Bahwa kota Balikpapan bukan hanya zona merah tapi juga masuk zona hitam itu supaya kita lebih waspada,” ucapnya di sela-sela tes Swab massal di Pasar Pandan Sari, Selasa (30/6) siang.
Untuk itu Rizal meminta kepada masyarakat Kota Balikpapan agar lebih meningkatkan kewaspadaan dalam menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. Selain itu pihak pemerintah juga sudah menggelar rapat dengan sejumlah pimpinan perusahaan di Kota Balikpapan untuk membahas sejumlah program dalam mengantisipasi laju jumlah kasus terkonfirmasi positif.
“Kita sudah bertemu dengan berbagai pimpinan perusahaan, kita sampaikan dan koordinasikan bagaimana supaya jumlah kasus yang terkonfirmasi di Kota Balikpapan ini tidak naik terus, karena memang sebagian besar kasus yang terkonfirmasi positif di Kota Balikpapan penambahannya berasal dari pekerja migas dan tambang yang pada dasarnya juga tidak bekerja di Balikpapan,” tuturnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Balikpapan juga meminta kepada pimpinan perusahaan yang hadir dapat memberikan edukasi kepada karyawannya termasuk mengoptimalkan Satgas Covid-19 di perusahaan. Karena ada kekhawatiran, sebagian karyawan perusahaan yang terpapar virus corona bukan di areal tempat bekerja namun ketika sedang tidak bertugas atau di luar kantor.
“Kami meminta perusahaan memberikan aturan kepada karyawan yang sedang off kerja dengan mematuhi protokol Covid-19 yang berlaku. Karena dikhawatirkan mereka tidak terkena di tempat kerja tapi ketika off kerja. Kita meminta kepada pimpinan perusahaan mengedukasi karyawannya agar tidak berkeliaran ketika off kerja,” lanjut Rizal.
Dalam kesempatan yang sama, ia menjelaskan Pemkot Balikpapan melakukan swab test kepada ratusan pedagang yang biasa berjualan di sekitar Pasar Pandan Sari Balikpapan. Di mana pada kegiatan ini, pihaknya menyiapkan sebanyak 20 petugas dari Dinas Kesehatan yang sudah menjalani pelatihan di Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan. Mengingat di pasar Pandan Sari ini sudah terkonfirmasi 2 orang positif terpapar virus corona.
“Makanya kita lakukan swab test pada hari ini. Mudah-mudahan dengan kegiatan swab test ini, kita berharap dapat memutus mata rantai peredaran virus Corona di Balikpapan,” terangnya.
Rizal menambahkan bahwa pasar tradisional telah menjadi salah satu fokus utama secara nasional dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona. Karena kondisi pasar sangat rentan menjadi episentrum penyebaran virus corona sebab pasar ada tempat berkumpul yang sulit untuk dilakukan penerapan jaga jarak.
“Kalau nanti pasar Ini hasilnya signifikan positif yang mau tidak mau kita akan tutup, kita akan melakukan sterilisasi, amankan dulu. Jadi kalau ada pedagang yang tidak mau diswab, ya kita doakan semoga kembali ke jalan yang benar,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post