PPU, Borneoupdate.com – Penetapan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai salah satu daerah yang terpilih menjadi lokasi pemindahan ibukota negara (IKN) yang baru harus diimbangi dengan kesiapan SDM dari masyarakat lokal. Hal itu cukup mendesak untuk dipersiapkan mengingat pemerintah pusat mulai mempersiapkan realisasi pembangunan IKN yang baru tersebut.
Menyikapi hal ini, anggota Komisi III DPRD Kabupaten PPU, Muhammad Bijak Ilhamdani mengatakan pengembangan SDM menjadi kebutuhan mutlak yang harus segera dipersiapkan. Karena jangan sampai warga PPU hanya menjadi penonton akibat kalah bersaing dengan serbuan pendatang yang menjadi dampak ikutan dari pemindahan IKN.
“Tentu kami senang pemindahan IKN mulai bergerak lagi setelah sempat vakum dalam setahun terakhir akibat pandemi Covid-19. Pada intinya kami antusias terhadap IKN yang mulai direalisasikan pembangunannya oleh pusat,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (15/04).
Meski begitu lanjut Ilhamdani, masyarakat setempat khususnya yang berdomisili di Kecamatan Sepaku perlu mempersiapkan diri dengan peningkatan skill dan inovasi usaha. Hal itu juga berlaku untuk pemerintah dan lembaga legislatif di PPU. Karena Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang telah mengamanatkan untuk mendorong dan menumbuh kembangkan inovasi publik di tiap daerah.
“Ini tidak bisa menjadi sekedar euforia saja. Tapi kehadiran IKN juga menjadi tantangan bagi kita masyarakat sepaku khususnya. Jika warga kita tidak bersiap maka mereka bisa tersingkir kalau tidak ada skill,” tutur wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Sepaku ini.
Ilhamdani menambahkan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada perangkat daerah di Kabupaten PPU maka pemerintah harus bisa memfasilitasi terciptanya kreativitas. Apalagi banyaknya inovasi masyarakat di suatu daerah juga sangat berpengaruh terhadap tolok ukur kinerja dan proyeksi kemajuan daerah. (FAD)
















Discussion about this post