Balikpapan, Borneoupdate.com – Anggaran refocusing penanganan pandemi Covid-19 di Balikpapan diperkirakan mencapai Rp 80 miliar. Dana tersebut berasal dari revisi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan tahun 2021 yang dilakukan karena kondisi pandemi masih terus berlanjut dan belum ada kepastian akan berakhirnya.
Walikota Balikpapan, Rizal Effendi mengatakan pembahasan awal refocusing anggaran untuk pembiayaan program penangan Covid-19 memunculkan angka hingga Rp 100 miliar. Namun pihaknya masih terus melakukan evaluasi dan pertimbangan terhadap besaran anggaran yang akan di refocusing agar bisa ditekan lebih rendah.
“Perkiraan sementara kemungkinan lebih rendah dari Rp 100 miliar. Pihak pemerintah saat ini masih melakukan pembahasan terhadap besaran anggaran. Untuk rincinya saya belum terima tapi sepertinya akan turun menjadi Rp 80 miliar-an,” ujarnya kepada wartawan, Senin (19/04).
Menurut Rizal saat ini pemerintah melalui sekretaris daerah masih menyusun daftar anggaran yang memuat alokasi refocusing anggaran Covid-19 secara terperinci. Sehingga dirinya belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait alokasi anggaran hasil refocusing tersebut. Berdasarkan informasi yang diterimanya, penurunan besaran anggaran yang akan di refocusing tersebut didapatkan pengurangan bulan pelaksanaan anggaran yang disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan APBD murni 2021.
Namun apabila dalam pelaksanaannya, anggaran yang telah dialokasikan melalui refocusing tidak mencukupi, maka dapat dialokasikan kembali dalam pembahasan APBD Perubahan 2021 yang diperkirakan akan mulai dibahas pada Agustus 2021 mendatang.
“Untuk item apa saja yang direvisi saya belum tahu, karena pak Sekda yang menyusun tapi sepertinya yang dikurangi adalah bulannya saja, sedangkan untuk sisa waktu pelaksanaannya akan ditangani melalui penyusunan APBD perubahan,” tuturnya.
Rizal menargetkan bahwa pembahasan daftar anggaran refocusing untuk penanganan Covid 19 ini dapat diselesaikan pada pekan ini. Sehingga dapat segera disampaikan ke DPRD Kota Balikpapan. Adapun sebagian besar anggaran yang dialokasikan melalui refocusing ini akan digunakan untuk membiayai pembayaran insentif tenaga kesehatan, dan beberapa program antisipasi untuk penyediaan ruang isolasi tambahan apabila ternyata Asrama Haji Batakan benar-benar diambil alih.
Termasuk juga untuk penyaluran untuk bantuan dana personal Satgas di tingkat RT sebesar Rp 1.250.000, untuk menambahkan anggaran 750 dari dana tak terduga (DTT) sebesar Rp 750 ribu. Ada juga alokasi anggaran sebesar Rp 25 juta sebagai bantuan untuk kampung tangguh yang ada di kota Balikpapan.
“Sebenarnya tidak ada kewajiban bagi kita untuk melaporkan ke DPRD, tapi kita hanya menyampaikan kepada DPRD supaya kalau ada masuk masukan bisa kita pertimbangkan,” tutupnya. (FAD)
















Discussion about this post