PPU, Borneoupdate.com – Di tengah rencana pembangunan ibukota negara (IKN) yang baru, DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara masih menunggu realisasi wacana pembangunan museum kebudayaan masyarakat. Museum tersebut diharapkan menjadi pusat pendidikan bagi generasi muda agar tidak tercabut dari akar budayanya saat berhadapan dengan kemajuan pembangunan di daerah.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten PPU, Sujiati mengatakan keberadaan museum tersebut sangatlah penting untuk menyimpan benda bersejarah dari peradaban masa lampau. Termasuk juga sebagai upaya melestarikan budaya secara turun temurun di tengah perkembangan zaman saat ini.
“Kami intinya itu harus menyesuaikan anggaran yang ada. Yang jelas kami inginnya budaya yang sudah ada harus tetap ada. Maka perlu usaha memelihara kesenian serta benda bersejarah dari peradaban masa lampau yang dimiliki di PPU,” ujarnya kepada wartawan (09/06).
Menurut Sujiati pihaknya sangat menyayangkan jika pembangunan IKN turut menghilangkan akar budaya yang sudah ada di PPU saat ini. Sehingga keberadaan museum dinilainya akan berdampak positif bagi generasi muda dan pegiat budaya yang terus berupaya melestarikan warisan pendahulunya dengan tetap mengikuti perkembangan zaman.
“Jangan sampai pada saat ada IKN kita juga tenggelam hilang kebudayaan kita. Makanya dengan budaya yang beragam ini harus tercover semua jika museum jadi dibangun,” lanjutnya lagi.
Sujiati berharap pembangunan museum budaya PPU bisa mewadahi seluruh perwakilan suku yang bermukim di daerah ini. Sehingga keragaman budaya yang menjadi ciri khas kebhinekaan di Indonesia tetap terjaga dalam bingkai persatuan bangsa. Bahkan bisa menjadi salah daya tarik bagi wisatawan lokal untuk berkunjung dan mempelajari sejarah budaya setempat.
“Kita disini kan budaya kita ini beragam. Harus dicover semua. Tidak salah satu budaya saja yang diunggulkan. Intinya kami mendukung museum agar saat IKN ada budaya kita tidak hilang,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post