Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemerintah Kota Balikpapan menggelar pertemuan dengan Pertamina dan manajemen RDMP terkait peningkatan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir. Pertemuan ini membahas kenaikan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Balikpapan yang didominasi pekerja RDMP. Termasuk meminta keterlibatan mereka dalam upaya pencegahan hingga penerapan protokol kesehatan di seluruh area lokasi kerja proyek RDMP.
“Penyumbang terbesar positif Covid-19 ini sebenarnya adalah pekerja dari RDMP. Mereka banyak mendiami mess kantor yang berlokasi di kawasan Balikpapan Utara,” ujar Walikota sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, usai launching rute baru angkutan kota di terminal Batu Ampar, Selasa (22/06).
Dengan kondisi ini lanjut Rahmad, pihaknya meminta Pertamina dan RDMP untuk segera mendata pekerja dan lokasi mess baik perusahaan kontraktor maupun sub kontraktornya. Pendataan tersebut untuk memudahkan pemerintah melakukan langkah selanjutnya jika menemukan ada pekerja RDMP yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Jadi kami perlu sekali data itu. Siapa pekerja, messnya di mana. Ini yang kita minta. Sehingga kalau terjadi ada satu penyebaran Covid kita sudah tahu bahwa messnya ini, perusahaannya ini dan sub kontraktornya ini. Jadi kita bisa mengadakan tracing,” tuturnya.
Menurut Rahmad pertemuan dengan Pertamina dan RDMP juga menjadi peringatan bagi perusahaan yang beroperasi di Balikpapan untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19. Pihak pemerintah setempat juga akan melapor ke Kementerian BUMN dan presiden jika ternyata permintaan ini tidak direspon oleh pihak perusahaan yang menjalankan proyek RDMP di Balikpapan.
“Kalau ini tidak diindahkan kita sudah sepakat. Akan ada sanksi tegas kepada pekerja dan perusahaan RDMP sendiri. Kami juga siap bersurat ke menteri BUMN dan presiden untuk meminta lockdown terhadap seluruh kegiatan RDMP yang ada di Balikpapan,” tegasnya. (FAD)
















Discussion about this post