Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemerintah Kota Balikpapan memastikan even festival nasional digelar pada September ini. Pagelaran di tengah pandemi Covid-19 ini sudah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan Dortje Marpaung mengatakan even bertajuk Balikpapan Festival ini akan digelar secara virtual. Hal itu juga diikuti dengan protokol kesehatan yang ketat menyesuaikan kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di kota minyak.
“Bulan ini akan digelar event nasional yakni Balikpapan Festival. Lokasinya di kebun raya kilometer 15. Kami sudah mengantongi izin dari Kemenparekraf. Itu dulu kami mengajukan sebagai agenda wisata tahunan,” ujarnya. Sabtu (04/09).
Untuk tahun ini, lanjut Dortje, di Kaltim hanya ada dua even nasional yang disetujui oleh Kemenparekraf. Yakni festival di Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Dimana even ini diharapkan mampu meningkatkan gairah pelaku pariwisata menciptakan terobosan dalam mempertahankan usaha mereka. Di antaranya dengan memaksimalkan era digitalisasi sebagai cara untuk beriklan dan menggaet pemasukan dari pengunjung.
“Karena kondisi masih pandemi tentu harus ada usaha kreatif bagi pelaku bisnis dari sektor pariwisata. Kami dari pemerintah tentu wajib memfasilitasi mereka. Jangan sampai mereka berguguran karena tidak ada pemasukan. Makanya tempat wisata juga kita buka dengan pembatasan,” tuturnya lagi.
Menurut Dortje pihaknya masih melanjutkan program peningkatan pariwisata yang berbasis CHSE atau clean, health, safety and sustainable environment di setiap tempat wisata, hotel ataupun restoran. Program tersebut diharapkan bisa diterapkan pelaku bisnis sebagai upaya meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap jaminan keamanan pengunjung di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Kita bersyukur mulai awal September sudah mulai dibuka tempat-tempat wisata meskipun terbatas. Terus para pengelola wisata tetap wajib menerapkan program CHSE. Kami sudah minta kepatuhan mereka dalam protokol kesehatan agar nanti tidak bisa berkelit dari hal itu,” jelasnya.
Dortje menambahkan pariwisata merupakan salah satu sektor utama yang diharapkan untuk mendongkrak potensi pendapatan asli daerah di tahun 2021. Sehingga dirinya meyakini bahwa apabila setiap pelaku pariwisata dapat menerapkan CHSE secara maksimal, maka kunjungan wisatawan ke Kota Balikpapan dapat kembali naik ketika mereka merasa aman untuk berkunjung.
“Makanya kami juga meminta kepada pengelola hotel dan restoran untuk melakukan inovasi agar tingkat kunjungan bisa ditingkatkan. Kalau konsep tersebut diterapkan, kita yakin bahwa tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Balikpapan itu dapat kembali meningkat karena mereka yakin dengan kondisi keamanan,” pungkasnya. (FAD)
Discussion about this post