Balikpapan, Borneoupdate.com – Sejumlah sekolah di Kota Balikpapan melakukan simulasi ulang terhadap kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) pada 13-17 September 2021. Kebijakan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat ini merupakan persiapan dalam membuka kegiatan belajar di sekolah menyusul penurunan status PPKM di Balikpapan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Muhaimin mengatakan pihaknya menjadikan status PPKM sebagai dasar pelaksanaan PTM. Mengingat hingga kini Walikota Balikpapan belum mengeluarkan izin pembukaan sekolah. Namun kegiatan simulasi diperlukan jika ternyata pihak Satgas Covid-19 memberikan rekomendasi terhadap PTM.
Apalagi sesuai surat edaran Wali Kota Balikpapan masa pemberlakukan Penerapan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) baru berakhir pada 20 September 2021 mendatang. Sementara edaran dari Menteri Pendidikan RI menyebutkan wilayah yang sudah turun statusnya menjadi PPKM level 3 diperbolehkan menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah.
“Hari ini, seluruh SMP di Kota Balikpapan melaksanakan simulasi dalam kegiatan asesmen nasional berbasis komputer atau yang kita kenal Assessment Kompetensi National (AKN), untuk yang kelas 8. Kemudian untuk besok itu kelas 5, juga melakukan simulasi untuk AKM,” ujarnya kepada wartawan, Senin (13/09).
Muhaimin merincikan untuk tingkat SMP, pihaknya membatasi jumlah peserta didik yang terlibat dalam pelaksanaan simulasi sebanyak 45 siswa kelas 8 yang dibagi dalam dua sesi mulai tanggal 13 sampai tanggal 17 September 2021. Sedangkan untuk tingkat SD, dibatasi sebanyak 35 siswa kelas 5 yang dilaksanakan mulai tanggal 14 -15 September 2021 di tiga wilayah dan 16 – 17 September 2021 di tiga wilayah.
“Asesmen kompetensi nasional ini merupakan pengganti ujian nasional yang sudah mulai diberlakukan nanti pada tahun 2022 mendatang makanya kita lakukan simulasi sekarang. Dengan semangat itu tentunya nanti, kalau Balikpapan sudah turun posisinya dari PPKM level 4, kita sudah simulasi dan peserta didiknya sudah divaksin kita siap melaksanakan PTM secara terbatas,” tuturnya.
Adapun saat ini, tambah Muhaimin, cakupan vaksinasi di kalangan pelajar sudah prosentasenya sudah di atas 20%. Target ini dicapai berkat bantuan dari berbagai pihak yang menggelar vaksinasi hingga ke sekolah. Ddiantaranya Dinas Kesehatan melalui Puskesmas, kemudian dari BIN, Polda Kaltim dan juga dari organisasi masyarakat. (FAD)
Discussion about this post