Jakarta – Deddy Corbuzier belakangan disorot usai mengaku dirinya kesulitan membaca Al Qur’an karena mengidap disleksia. Kondisi ini membuat seseorang kesulitan mempelajari huruf dan kata. Disebut juga, disleksia membuat otak memproses kata-kata dalam membentuk bahasa lebih lambat.
Meski begitu, pengidap disleksia memiliki kecerdasan yang normal dan biasanya memiliki penglihatan yang normal. Pembelajaran sebagian besar anak disleksia cukup berhasil di sekolah, dengan bimbingan belajar atau program pendidikan khusus, mereka juga penting mendapatkan dukungan emosional.
Hingga kini, tidak ada obat untuk pengidap disleksia, di beberapa kasus penyakit disleksia tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun hingga dewasa. Namun, tidak ada kata terlambat untuk segera mencari pertolongan.
Apa saja gejala disleksia?
Dikutip dari Mayo Clinic, gejala disleksia mungkin sulit dikenali sebelum anak masuk sekolah. Biasanya, guru di sekolah menjadi orang pertama yang menyadari masalah disleksia pada anak.
Tingkat keparahan disleksia juga bervariasi.
Berikut tanda-tanda disleksia pada anak belum sekolah
- Terlambat berbicara
- Belajar kata-kata baru secara perlahan
- Bermasalah dalam membentuk kata-kata dengan benar, seperti menirukan kata-kata dari suara yang didengar, sulit membedakan kata-kata karena terdengar sama.
- Kesulitan mengingat atau menamai huruf, angka, dan warna
- Kesulitan mempelajari lagu anak-anak atau bermain game berima.
- Kemampuan membaca jauh di bawah usia seumur
Ciri-ciri disleksia di usia sekolah
- Ada masalah saat memproses dan memahami apa yang dia dengar
- Kesulitan menemukan kata yang tepat atau membentuk jawaban atas pertanyaan
- Bermasalah saat mengingat urutan
- Kesulitan mengeja
- Menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang melibatkan membaca atau menulis
- Menghindari kegiatan yang melibatkan membaca
Ciri-ciri disleksia di usia remaja dan dewasa
Tanda-tanda disleksia pada remaja dan orang dewasa mirip dengan pada anak-anak. Beberapa tanda dan gejala disleksia yang umum pada remaja dan orang dewasa meliputi:
- Kesulitan membaca, termasuk membaca nyaring
- Masalah ejaan
- Menghindari kegiatan yang melibatkan membaca
- Salah mengucapkan nama atau kata, atau masalah mengambil kata
- Kesulitan memahami lelucon atau ungkapan yang memiliki makna tidak mudah dipahami dari kata-kata (idiom) tertentu.
- Menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang melibatkan membaca atau menulis
- Kesulitan meringkas cerita
- Kesulitan belajar bahasa asing
- Kesulitan menghafal
- Kesulitan mengerjakan soal matematika
Penyebab disleksia
Mereka yang mengidap disleksia, cenderung memiliki riwayat penyakit tersebut dalam keluarga. Tampaknya, ada gen tertentu yang mempengaruhi cara otak memproses membaca, serta faktor di lingkungan.
Faktor risiko disleksia adalah :
- Riwayat keluarga dengan disleksia atau ketidakmampuan belajar lainnya
- Kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah
- Paparan nikotin, obat-obatan, alkohol atau infeksi selama kehamilan yang dapat mengubah perkembangan otak pada janin
- Perbedaan individu di bagian otak yang memungkinkan membaca.(detik.com / naf/kna)
Discussion about this post