Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan kembali menyoroti persoalan banjir yang belum terselesaikan meski telah terjadi pergantian kepala daerah di kota minyak. Padahal Kota Balikpapan digadang-gadang menjadi penyangga Ibukota Negara (IKN) yang akan berpindah ke Kaltim.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Syarifuddin Odang mengaku cukup prihatin terhadap masalah banjir yang kerap melanda beberapa titik di kota Balikpapan ini. Sebab banjir yang terjadi tidak hanya melanda daerah pinggiran namun hingga sudut pertengahan kota. Seperti kawasan damai MT Haryono, tugu adipura, Karang Anyar dan beberapa titik banjir lainnya di Balikpapan.
“Melihat kondisi di lapangan akhir-akhir ini. Kami menyoroti soal titik banjir atau genangan air. Salah satunya di Kariangau yang berbatasan antara Balikpapan Barat dan Utara,” ujarnya kepada wartawan di DPRD Balikpapan, Senin (05/02).
Padahal Kelurahan Kariangau, lanjut Odang, merupakan kawasan industri. Untuk itu dirinya menilai pihak perusahaan wajib terlibat dalam penanganan banjir. Terutama membantu pemerintah setempat melakukan perbaikan terhadap drainase dan ruas jalan. Sebab kendaraan operasional milik mereka termasuk alat beratnya sudah menggunakan fasilitas umum.
“Kami minta perusahaan turut memperbaiki dan merawat. Jangan bebankan semua ke pemerintah. Itu bisa mengirit APBD setempat. Tapi faktanya memang tidak ada kontribusi mereka di situ. Tetap saja pemerintah yang perbaiki,” tuturnya lagi.
Menurut Odang memang ada sekitar 40% titik banjir yang belum bisa dikendalikan. Sebenarnya pemkot sudah membuat berbagai perencanaan sebagai antisipasi banjir. Namun hal itu juga berhadapan dengan kendala pembebasan lahan. Maka di sini pemerintah juga wajib melibatkan perusahaan dalam penanganan banjir. (SAN)
Discussion about this post