Samarinda, Borneoupdate.com – Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Novi Marinda Putri meminta Pemerintah Kota Samarinda untuk mengawasi kegiatan pasar murah yang marak digelar menjelang bulan puasa hingga selama bulan suci Ramadan 2022.
Novi Marinda Putri menegaskan jika Pemkot Samarinda tidak tegas dalam pengawasan, bisa saja ada pembeli yang nakal dan mencoba untuk membeli barang murah di pasar tersebut untuk dijual kembali dengan harga yang lebih mahal.
“Karena ada disparitas harga bahan pokok yang dijual di pasar murah dan di pasaran pada umumnya, tidak menutup kemungkinan ada niat oknum yang mencoba memanfaatkan keuntungan dengan membeli secara berlebihan dan menjual kembali bahan pokok pasar murah dengan harga yang lebih mahal,” ucap Novi, Selasa (12/04).
Sehingga, menurutnya harus disiapkan gimana formulasi penyelenggaraan pasar murah, jangan sampai ada warga yang hari ini belanja, namun kembali lagi berbelanja di esok harinya. Selain merugikan pembeli lainnya juga dikhawatirkan terjadi penumpukan massa pembeli. Selama menjelang Ramada, Pemkot Samarinda melalui OPD terkait menggelar pasar murah di beberapa titik kota yang rencananya akan digelar sampai 28 April 2022 mendatang.
Beberapa barang kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah atau pangan murah tersebut selain bahan kebutuhan sehari-hari seperti Sembako, juga dijual barang pangan lainnya seperti sayuran, bahan olahan pangan, hingga aktivitas UMKM. Barang-barang ini didatangkan dari distributor dan petani lokal sehingga harganya dipastikan lebih murah 10 persen dari harga di pasaran normal.
Disampaikan Novi, Komisi II telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Kota Samarinda untuk memastikan ketersediaan bahan pangan di kota Samarinda stoknya tersedia hingga menjelang lebaran tahun ini.
“Seperti stok minyak goreng, stoknya dipastikan cukup. Beberapa retail dan gudang juga sudah mendatangkan stok minyak goreng kemasan ke Samarinda, namun untuk harga memang masih mengikuti mekanisme pasar,” jelasnya. (YA)
Discussion about this post