SAMARINDA — Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra meminta Pemkot Samarinda untuk tegas mengatasi kemacetan yang berada di Jalan Otto Iskandar Dinata, tepatnya di turunan Gunung Manggah, Kecamatan Samarinda Ilir.
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda ini menyatakan adanya keluhan masyarakat di sekitar lokasi kemacetan menyatakan jalan tersebut kerap terjadi kecelakaan lalu lintas.
Terlebih kemacetan karena adanya usaha tumpukan kayu milik warga yang berada di bahu jalan. Akan tetapi, Ia mengkonfirmasi bahwa pemilik usaha kayu telah mempunyai surat izin dari pemerintah Kota Samarinda.
“Saya pernah dapat informasi untuk tumpukan usaha kayu di situ mereka mempunyai hak karena mereka mempunyai surat. Jadi bagaimana komitmen Pemkot ini, mengatasi kemacetan namun usaha yang menutup badan jalan tetap dibolehkan,” ungkapnya, pada Jum’at (7/10/2022).
Anggota DPRD Samarinda inipun meminta ketegasan dari pemerintah kota agar sekiranya dapat mengatasi hal tersebut, agar mengurangi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
“Walaupun mereka memiliki surat toh juga disitu ada namanya badan jalan, damija atau daerah milik jalan. Ada ketentuan berapa meter dari badan ruas jalan tidak ada aktifitas,” jelasnya.
Selanjutnya dirinya mengatakan salah satu penyebab rawannya kecelakaan disitu dikarenakan adanya tumpukan-tumpukan kayu yang mengganggu aktifitas lalu lintas. Terakhir Samri juga memberikan gambaran agar tumpukan kayu tersebut tidak mengganggu pengguna jalan yang melintas.
Politisi PKS tersebut mengatakan walaupun tanah itu milik masyarakat, tapi tidak boleh dimanfaatkan untuk bangunan akan tetapi itu bisa dimanfaatkan untuk parkir.
“Jika untuk parkir ya silahkan tetapi jika itu digunakan untuk menumpuk barang atau bikin bangunan itu pemerintah harus tegas. Itu kan ada pengawasan pembangunan (wasbang) harus bisa mengambil peranya, demi keselamatan masyarakat kita,” ujar Samri pada awak media.(YL/adv)
Discussion about this post