Balikpapan, Borneoupdate.com – Persoalan mangkraknya proyek pembangunan di pasar Klandasan menjadi perhatian dari DPRD Balikpapan. Sebab belum adanya penyelesaian pembongkaran membuat tahapan selanjutnya tidak bisa berjalan. Di mana pemerintah setempat membagi pelaksanaan ke dalam dua tahap. Yakni lelang pembongkaran dilanjutkan lelang pembangunan.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono mengatakan dalam waktu dekat pihaknya memanggil Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Balikpapan dan Dinas Perdagangan Kota Balikpapan. Kedua instansi tersebut akan dimintai keterangan seputar kontraktor pelaksana proyek dan proses penghapusan aset.
“Kami siap menindaklanjuti permasalahan ini. Dulu sudah melihat langsung lapak relokasi Blok A pasar Klandasan. Yang jelas prihatin juga. Pedagang blok A yang menempati lapak relokasi mengeluhkan pendapatan berkurang dan daganganya cepat rusak,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut Budiono, seharusnya pemenang lelang pembongkaran aset sudah melakukan pembongkaran sejak dua bulan yang lalu. Yang selanjutnya masuk tahapan pelelangan untuk pembangunan renovasi. Namun informasi yang ada menyebutkan proses penghapusan aset juga belum terselesaikan. Akibatnya pemenang lelang pembongkaran juga tidak bisa bekerja.
“Ini aset Pemkot, pedagang sudah dua bulan direlokasi tapi proyek belum dikerjakan karena terhambat penghapusan aset. Akhirnya mereka tidak kunjung melakukan pembongkaran. Dan ketika diusut pemenang lelang untuk penghapusan aset dari Palembang.” tuturnya lagi.
Budiono juga mengaku pesimis proyek ini bisa terealisasi di 2022, mengingat menyisakan waktu 1,5 bulan hingga akhir tahun. Pasalnya jika proyek ini tidak dikerjakan pada tahun ini, dipastikan akan menjadikan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA). (FAD)
















Discussion about this post