Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan menyoroti masih adanya anak tidak sekolah. Padahal kota ini menjadi salah satu rujukan dan percontohan pengembangan pendidikan secara nasional. Termasuk bakal menjadi penyangga utama Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
Anggota DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Najib mengatakan dirinya masih sering menjumpai ada anak yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya. Bahkan ada yang putus sekolah dengan beragam alasan. Mulai dari tidak ada biaya hingga persoalan lainnya.
“Kami terus memantau kondisi ini. Kami minta tentunya tidak ada lagi anak yang tidak bersekolah. Kan pemerintah pusat secara tegas sudah mewajibkan pendidikan dasar selama 12 tahun dari SD sampai SMA,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut Najib, dirinya cukup banyak mendapat laporan anak putus sekolah hingga yang tidak sekolah. Kebanyakan anak-anak ini bekerja sebagai pengamen dan penjual tissu. Lantaran harus memilih membantu mengatasi perekonomian keluarga. Padahal semestinya mereka berada dalam pengawasan dan perlindungan orang tua demi mendapatkan pendidikan yang layak.
“Di dalam aturan Undang-undang, pemerintah wajib membiayai anak-anak putus sekolah. Ini malah ada anak umur 10 tahun tidak pernah didaftarkan sekolah. Ketika anak seumurannya berangkat sekolah dia mondar-mandir mengelilingi kampung,” tuturnya lagi.
Untuk itu, Najib meminta agar RT, kelurahan dan Dinas Sosial Balikpapan maupun Dinas Pendidikan untuk segera menindaklanjuti hal tersebut. Agar anak yang tidak sekolah bisa mendapatkan hak pendidikannya. Termasuk meminta semua pihak melakukan pengecekan kepada warga Balikpapan yang tidak mampu mendaftarkan anaknya ke sekolah.
“Pendidikan Dasar 9 tahun wajib untuk semua warga negara. Ternyata untuk mendapatkan hak pendidikan untuk anak Indonesia tak semudah menulis UUD 1945 yang menyatakan mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas negara,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post