Balikpapan, Borneoupdate.com – Mewujudkan permukiman bersih dan sehat merupakan tantangan bagi setiap kawasan padat penduduk khususnya di wilayah pesisir. Sebagai bentuk kepedulian perusahaan, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan mengadakan sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) Penataan Pemukiman Sehat secara partisipatif dengan melibatkan beberapa pemangku kepentingan di Kampung Atas Air, Kelurahan Baru Tengah, Balikpapan, Selasa (4/7).
“Bulan Desember 2022 lalu, kita telah adakan kegiatan serupa di Kelurahan Baru Ilir dan saat ini telah terlihat perubahan hasil dari penataan ruang hijau di wilayah RT. 51 Kelurahan Baru Ilir. Sebagai perluasan program kami mengadakan juga di Kelurahan Baru Tengah namun dengan karakteristik yang berbeda karena wilayah disini mayoritas adalah Kampung Atas Air,” kata Pjs. Area Maneger Comm, Rel, & CSR PT KPI Unit Balikpapan Lifania Riski Nugrahani.
Kepadatan penduduk di permukiman Kampung Atas Air wilayah pesisir Kelurahan Baru Tengah menjadi persoalan tersendiri bagi masyarakat. Sampah tidak terolah dengan baik dan dibuang begitu saja di kolong rumah. Selain itu, beberapa warga belum memiliki sanitasi, yang mana limbah rumah tangga dibuang langsung ke bawah kolong atau langsung ke laut. Bila kondisi permukiman menjadi kumuh, tentunya akan menjadikan masyarakat sangat rentan dengan berbagai penyakit seperti DBD, TBC, dan berbagai penyakit wabah lainnya.
Persoalan tersebut menjadi perhatian khusus bagi Kilang Pertamina Unit Balikpapan dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dalam hal ini program WASIAT (Warga Siaga Sehat) Ria Manuntung’13 Kelurahan Baru Tengah yang berfokus untuk mewujudkan pemukiman yang sehat. Pemukiman sehat juga mendukung Sustainable Development Goals poin 3 kehidupan sehat dan sejahtera juga poin 11 kota dan pemukiman yang berkelanjutan.
Lifania berharap kegiatan ini dapat menjadi dasar bagi kelompok WASIAT dan para stakeholder dalam mengembangkan wilayah permukiman Kampung Atas Air. “Harapannya Penataan wilayah di kampung atas air ini juga dapat dilakukan dengan maksimal tentunya dengan dukungan warga di Kelurahan Baru Tengah” harap Lifania.
Dalam mengawali program kesehatan lingkungan pada wilayah padat penduduk, Kilang Pertamina Unit Balikpapan menggandeng Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Balikpapan sebagai fasilitator dalam penataan pemukiman sehat.
Kegiatan ini didukung oleh banyak pihak, dan acara dihadiri oleh Lurah Baru Tengah, Koordinator LKM Baru Tengah, Koordinator KOTAKU, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Baru Tengah. Selain itu start up Balikpapan yakni Ciro Waste juga terlibat dalam mensosialisasikan bahaya sampah plastik di wilayah pesisir khususnya mengenai isu mikroplastik.
Lurah Baru Tengah Eddy Mulyono dalam sambutannya berharap program WASIAT dapat mewujudkan lingkungan sehat dan nyaman di wilayahnya. “Sesuai namanya, program WASIAT ini harapannya dapat mewujudkan lingkungan kita sehat dan nyaman di lingkungan Kelurahan Baru Tengah khususnya 5 RT sebagai pilot project dalam program ini,” ujar Eddy.
Ciro Waste mengajak masyarakat untuk bijak mengolah sampah dan merubahnya menjadi nilai rupiah. “Sampah plastik yang terbuang di laut dapat menjadi microplastic yang dimakan oleh ikan dan kemudian ikan dimakan oleh manusia, yang mana dapat berdampak pada kesehatan tubuh kita,” kata Direktur PT Inovasi Keberlanjutan Indonesia Dianisa Ester.
Pada kegiatan ini masyarakat diberikan edukasi mengenai bahaya dan dampak pemukiman kumuh di wilayah pesisir. Adapun masyarakat juga diajak untuk membaca dan memahami kondisi pemukiman melalui FGD dengan membaca bersama peta raster wilayah Kampung Atas Air.
Tujuan daripada FGD tersebut adalah untuk menemukenali persoalan di setiap sudut wilayah Kampung Atas Air khususnya di RT. 10 sampai RT. 15 Kelurahan Baru Tengah. Dari persoalan yang telah dipahami bersama, masyarakat diajak untuk merumuskan apa yang menjadi kebutuhan bersama dalam mengembangkan pemukiman yang lebih baik kedepannya.
Hasil dari FGD penataan pemukiman sehat ini nantinya akan menjadi dasar bagi kelompok WASIAT dan para stakeholder dalam mengembangkan wilayah permukiman Atas Air. (*)
Discussion about this post