Balikpapan, Borneoupdate.com – Muhamad Taufiq atau yang akrab disapa Taufiq adalah mitra Gojek yang telah bergabung sejak tahun 2017. Ia tidak pernah menyangka pekerjaannya sebagai mitra Gojek telah memberikan banyak manfaat bagi keluarganya. Taufiq sebelumnya malang melintang bekerja sebagai marketing di berbagai perusahaan pembiayaan di Balikpapan dengan pendapatan yang tak menentu.
Sejak bergabung menjadi mitra Gojek ia mampu meraup pendapatan bersih 100 ribu rupiah dalam sehari. Semua ini ia anggap tidak lepas dari berbagai kebijakan yang telah Gojek keluarkan untuk terus membantu ia sebagai mitra dapat mempertahankan pendapatannya sejak pertama kali ia bergabung “Sejak bergabung banyak sekali kebijakan Gojek yang dikeluarkan untuk terus membantu keberlangsungan pendapatan saya, dengan kebijakan terbaru sekarang, orderan yang saya dapat dalam sehari mengalami peningkatan dua kali lipat dari sebelumnya. Bahkan ia bisa meraih pendapatan bersih 200 ribu per hari jika menambah waktu mengojek, tentunya diselingi dengan istirahat yang cukup” ungkapnya.
Ia juga merasakan manfaat lain, yaitu bertambahnya jumlah teman karena bergabung dengan berbagai komunitas mitra Gojek yang tersebar di Balikpapan“ pertemanan tambah banyak, silaturahmi dengan mitra Gojek dan rasa kekeluargaan yang kuat”.
Taufiq merasakan pendapatannya saat ini sangat mencukupi kebutuhan keluarganya. Bahkan ia mampu memberikan modal usaha untuk istrinya berjualan di pasar malam di kota Balikpapan “Sekarang istri bisa ikut membantu mencari pemasukan tambahan dengan berjualan di pasar yang modalnya saya dapatkan dari bekerja sebagai mitra Gojek. Alhamdulillah, sekarang jumlah barang dagangan juga bertambah” terangnya.
Taufik juga menjelaskan, program Swadaya yang Gojek telah Gojek luncurkan sejak tahun 2016 sangat berdampak kepada keberlangsungan pendapatannya, program ini ia klaim telah menekan pengeluaran pendapatannya khususnya pulsa dan perawatan kendaraan” Saya kebanyakan pakai swadaya pulsa, karena sangat membantu menekan pengeluaran saya untuk internet dan telepon pelanggan ketika sedang onbid. Cuci motor juga makin sering, seminggu 2 atau 3 kali karena program swadaya saya jadi cukup bayar 10 ribu Rupiah saja”.
Taufik juga merasa menjadi mitra Gojek membuat ia memiliki fleksibilitas waktu yang banyak, sehingga ia merasa betah menjadi mitra Gojek sejak 2017 lalu “ Gojek beda dengan aplikasi lain, customer banyak yang gunakan Gojek dan rata-rata loyal memberikan tip, saya pernah pernah dapat tip 100rb, khususnya di bulan puasa bahkan ada yang bisa memberikan tip hingga 300rb” tutupnya.
7 dari 10 Driver Gojek Alami Peningkatan Pendapatan Sejak Bermitra dengan Gojek
Kisah Taufiq sejalan dengan hasil riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang berkolaborasi bersama Gojek, layanan on-demand dari Grup GoTo, bahwa sebanyak 7 dari 10 mitra driver Gojek mengalami peningkatan pendapatan yang lebih baik sejak bermitra dengan Gojek. Hal ini ditopang dengan fleksibilitas waktu yang ditawarkan sebagai mitra memberikan peluang yang lebih besar terhadap peningkatan pendapatan dan kualitas hidup para mitra. Temuan ini semakin menegaskan dampak Gojek dalam menghadirkan berbagai peluang ekonomi yang dapat diandalkan oleh mitra driver dan merchant, di tengah tantangan ekonomi yang kian dinamis.
Wakil Kepala Bidang Penelitian LD FEB UI, Dr. Paksi C.K. Walandouw, menjelaskan “melanjutkan riset tahunan kami selama lima tahun terakhir, kami mencoba untuk terus melihat bagaimana dampak sosial dan ekonomi Gojek terhadap kondisi mitra driver dan merchant. Temuan menarik penelitian tahun ini yakni mitra Gojek mengalami peningkatan pendapatan yang lebih baik dan peningkatan ini berlaku bagi setiap lapisan pendapatan. Hal ini menjadi signifikan mengingat mitra Gojek adalah kelompok masyarakat produktif yang masih memiliki keterbatasan akses ke sektor formal, apalagi di tengah berbagai tantangan ekonomi. Temuan ini menunjukan konsistensi dampak dari platform teknologi seperti Gojek yang terus menjadi pilihan mitra Gojek dalam meningkatkan peluang ekonominya, terutama pada peningkatan pendapatan jika dibandingkan sebelum menjadi mitra.”
Penelitian LD FEB UI tahun ini mengungkap beberapa temuan utama, antara lain:
● Tak hanya didominasi lulusan SMA, tercatat 77% mitra GoRide dan 65% mitra GoCar merasakan kesulitan di dalam mendapatkan pekerjaan di Kota/ Kabupaten tempat tinggalnya.
● Lebih dari 65% mitra GoRide dan GoCar mengalami peningkatan pendapatan jika dibandingkan dengan kondisi sebelum menjadi mitra, dari setiap kelompok pendapatan.
● Mayoritas mitra Gojek kualitas hidupnya meningkat setelah bergabung menjadi mitra Gojek, yang utamanya dirasakan dalam mewujudkan tempat tinggal dan memberikan akses pendidikan bagi dirinya dan keluarganya.
Paksi menjelaskan “Lanskap ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, termasuk mitra Gojek, dalam beberapa tahun terakhir tidaklah mudah. Hal ini terlihat dari mayoritas mitra GoRide dan Gocar yang memilih bergabung menjadi mitra Gojek dikarenakan oleh pemutusan hubungan kerja atau karena ingin mencari pendapatan tambahan. Lebih lanjut, mayoritas mitra Gojek mengalami kesulitan mencari pekerjaan di daerah tempat tinggalnya. Karenanya kami melihat hadirnya ekosistem Gojek serta berbagai inisiatif di dalamnya berperan penting dalam menjaga ketahanan ekonomi para mitranya, apalagi dalam memberikan akses ke pendapatan.” tutup Paksi. (*)
Discussion about this post