Balikpapan, Borneoupdate.com – Kondisi Waduk Manggar sebagai sumber air baku terus mengalami penyusutan setiap harinya. Data dari Perumda Tirta Manuntung (PTMB) Kota Balikpapan menyebutkan ketinggian air di waduk tadah hujan ini masih sekitar 8,12 meter. Setiap harinya proses produksi air dari waduk ini menyusutkan level air hingga 2,37 cm.
Kondisi ini, kata Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PTMB, Rita, membuat pihaknya segera mempersiapkan langkah mitigasi (pengurangan risiko). Salah satunya dengan melakukan penurunan kapasitas produksi di Waduk Manggar dan Teritip. Di mana dari 8 IPA yang beroperasi hanya tiga IPA yang bakal terdampak kebijakan ini. Yakni IPA km. 8, Kampung Damai dan Teritip. Hal itu karena sumber air baku yang berbeda.
“Kami berupaya memperpanjang usia bendungan Manggar dan Teritip. Dari konsultasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV maka PTMB melakukan penurunan kapasitas produksi dari angka normal,” ujarnya, Sabtu (07/10).
Untuk itu, lanjut Rita, pihaknya menurunkan kapasitas produksi dari 1.100 liter per detik menjadi 580 liter per detik di Waduk Manggar. Sedangkan Waduk Teritip menjadi 100 liter per detik dari sebelumnya 220 liter per detik pada kondisi normal. Otomatis kondisi ini berdampak pada 43.014 sambungan rumah di tiga IPA yang menjadi pelanggan PTMB. Mereka akan mengalami jadwal pergiliran distribusi air mulai pekan depan.
“Tanpa penurunan ini saja kita belum mampu melayani seluruh pelanggan. Maka mohon maaf sekali dengan kebijakan ini. Waduk kita kan tadah hujan. Maka kita perlu solusi jangka panjang. Mulai mencari sumur baru dan lainnya,” tuturnya lagi.
Menurut Rita, dengan penurunan kapasitas produksi ini saja waduk Manggar masih bisa bertahan sampai awal Nopember mendatang. Adapun jika berproduksi 100% waduk hanya bertahan sampai 27 Oktober 2023. Sementara berdasarkan prakiraan BKMG Balikpapan potensi turun hujan terjadi di akhir Oktober atau Nopember. Namun intensitasnya masih dalam kategori ringan.
“Penjadwalan distribusi air kita mulai 9 Oktober 2023. Pergiliran setiap 2 hari sekali. Kami harap masyarakat bisa paham dan rajin menampung air. Kami juga koordinasi dengan camat dan lurah untuk pengiriman tangki air ke daerah pelanggan yang sama sekali tidak mengalir,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post