PPU, Borneoupdate.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara terus berupaya menumbuhkan budaya gemar membaca masyarakat. Hal ini sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap teknologi digital. Di mana hingga kini budaya literasi warga masih tergolong rendah dibanding penggunaan telepon pintar.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Marjani mengakui minat baca masyarakat setempat terbilang rendah. Perkiraan berkisar 25 persen dari total penduduk. Tentu ini menjadi PR bagi instansinya dalam upaya mencerdaskan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat.
“Kita ini sebentar lagi bertetangga dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku. Itu ada tantangannya juga. Soal minat baca misalkan. Kita ada data hanya 25 persen minat baca warga Penajam Paser Utara,” ujarnya, Jumat (27/10).
Hal ini, lanjut Marjani, berdasarkan tingkat kunjungan ke Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) milik pemerintah. Meski terbilang baru namun animo pengunjungnya memang masih kurang. Makanya pemerintah berencana meningkatkan sosialisasi budaya literasi lewat berbagai program. Seperti perpustakaan keliling, pojok baca dan bantuan buku ke pedesaan.
“Perpustakaan ini kan baru. Mungkin masyarakat banyak yang belum mengetahui. Bisa juga karena kami kurang sosialisasi terkait dengan perpustakaan umum. semoga ke depan minta baca bisa terus tumbuh,” tambahnya. (*/Adv/SAN)
Discussion about this post