BORNEOUPDATE,SAMARINDA
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mengapresiasi kinerja Balai Karantina Pertanian Balikpapan, dalam mencegah Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang berasal dari dalam maupun luar negeri yang masuk ke Kaltim, termasuk peranannya dalam percepatan ekspor komoditas unggulan hasil pertanian indonesia.
Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dihadapan Kepala Karantina Pertanian Balikpapan Abdull Rahman, yang didampingi Kasi Karantina Tumbuhan dan Kasi Karantina Hewan, pada acara audiensi jajaran pejabat Balai Karantina Pertanian Balikpapan, dengan Wakil Gubernur Kaltim di Samarinda (31 Juli 2019)
Menurut Hadi Mulyadi,dirinya sangat mengapresiasi peran Balai karantina pertanian dalam percepatan ekspor hasil komoditas pertanian, sehingga memacu semangat para petani untuk meningkatkan hasil pertaniannya lantaran harganya semakin bagus.
” Banyak komoditas hasil pertanian di Kaltim yang berpeluang di ekspor seperti Nanas, Buah Naga, Lada, Daun Ketapang dan Sabut Kelapa”, ungkap Hadi Mulyadi.
Sementara itu Kepala Balai Karantina Pertanian Balikpapan Abdul Rahman mengatakan, langkah koordinasi yang dilakukan Kementerian Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Balikpapan dengan Pemerintah Provinsi Kaltim ini, sebagai wujud komitmen untuk memperkuat jalinan komunikasi dalam rangka sinergitas pelaksanaan tugas dan fungsi kerja.
“Sebagai unit pelaksana teknis yang berada di wilayah Kaltim, mari kita bahu-membahu dalam berkontribusi membangun Kaltim sesuai dengan tupoksi masing-masing, Termasuk dalam mencegah masuknya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) ke Kaltim, serta peran dari balai karantina pertanian dalam akselerasi ekspor komoditas pertanian”, ujar Abdul Rahman
Ditambahkannya, Langkah ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan akselerasi ekspor komoditas pertanian di Kalimantan Timur, oleh karena itu Balai Karantina Pertanian Balikpapan akan terus mendampingi, agar kedepan komoditas unggulan pertanian Kaltim dapat menembus pasar ekspor Dunia, guna mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia tahun 2045.(TS1982)
Discussion about this post