Balikpapan, Borneoupdate.com – Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispustakar) terus melakukan peninjauan lapangan terhadap perpustakaan di lembaga pendidikan. Pasalnya masih ada pihak sekolah yang kurang berkomitmen dalam pengelolaannya. Hal itu berakibat kurangnya minat siswa memanfaatkan koleksi bahan bacaan yang tersedia.
Menyikapi hal ini, Sekretaris Dispustakar Kota Balikpapan, Mufidah Hayati meminta perbaikan pada sarana dan prasarana literasi. Sebab pihaknya menjadi penanggungjawab agar perpustakaan di sekolah, kelurahan dan lainnya. Termasuk mendorong mereka memenuhi standar nasional.
“Jadi di lapangan memang ada temuanya. Ruangannya ada tapi bukunya yang gak ada. Lalu koleksi buku bagus tapi ruangan gak layak. Ruang dan buku ada tapi tidak tertata rapi,” ujarnya, Senin (20/11).
Kondisi ini, lanjut Mufidah, harus segera dibenahi bersama. Apalagi masih ada kepala sekolah yang tidak komitmen dalam pengelolaan perpustakaan. Padahal dari sisi minat baca di kota minyak tidak pula terlalu rendah. Tetapi yang masih tergolong rendah justru sarana dan prasarana literasinya.
“Ini yang perlu kita benahi dan itu perlu komitmen sekolah. Kalau kami siap kolaborasi melakukan pembinaan dan pendampingan agar semua berstandar nasional,” tuturnya lagi.
Mufidah juga menyampaikan kembali bahwa Perpustakaan Balikpapan terus bertransformasi. Tidak sekadar tempat pinjam dan mengembalikan buku, tapi juga pusat kegiatan-kegiatan dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi dan menulis. Ada gazebo, ruang media, internet wifi, kelas-kelas pelatihan.
“Silahkan datang, gratis semua. Kita ingin membaca tidak sekadar membaca, tapi juga memahami isinya, melaksaanakannya dan menghasilkan produk yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan,” tambahnya. (*/Adv/SAN)
Discussion about this post