Samarinda, Borneoupdate.com – Antrean BBM yang terjadi mengundang perhatian Walikota Samarinda, Andi Harun. Hingga menjelang akhir tahun 2023, banyak kendaraan yang mengantre panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU). Bahkan ada yang sampai tidak kebagian BBM saat mengantre.
Andi Harun mengatakan salah satu faktor kelangkaan BBM disebabkan kurangnya kuota yang telah diberikan kepada Kota Samarinda. Ia mengakui ada anggapan kelangkaan BBM terkait banyaknya kendaraan dari luar daerah yang ikut mengisi di kota tepian. Namun hal itu masih perlu pembuktian di lapangan.
“Itulah Pertamina. Kalau ada persoalan ini terkesan menghindar. Sementara kita yang jadi sasaran pertanyaan masyarakat. Harusnya dia yang jawab. Kan tata kelola distribusi BBM di sana,” ujarnya, Rabu (22/11).
Menurut Andi Harun, antrean seperti ini terjadi hampir merata di daerah Kaltim. Seharusnya ada tindakan resmi dari Pertamina dan bukan hanya menyatakan kuota distribusi normal. Termasuk adanya pernyataan penimbunan BBM oleh oknum tidak bertanggungjawab. Maka seharusnya Pertamina melakukan penindakan kepada SPBU yang terlibat dalam praktek tersebut.
“Kewenangan kita kan terbatas. Kalau Pertamina yang bertindak kan sangat mungkin. Intinya apa tindakan di lapangan. Tidak cukup hanya bialng kuota cukup dan tidak ada pengurangan pasokan,” tuturnya lagi.
Andi Harun berharap, Pertamina segera bertindak dalam menegakkan aturan tata kelola distribusi BBM. Karena mereka merupakan operator resmi penyaluran BBM yang ditunjuk pemerintah pusat. Agar kesulitan warga Kota Samarinda dalam mendapatkan BBM bisa segera teratasi. (*/Adv/YUL)
Discussion about this post