Samarinda, Borneoupdate.com – Pemerintah Kota Samarinda bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar pembagian 5.000 paket Ramadan. Kegiatan ini bagian dari fungsi zakat dalam meringankan beban masyarakat. Apalagi di kota tepian tercatat masih ada 49 ribu penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan. Hal itu menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan lembaga zakat yang menghimpun dana umat.
Walikota Samarinda, Andi Harun mengatakan potensi zakat di kota ini cukup besar. Perkiraan dari Baznas menyebut angka Rp 40 miliar. Jika penghimpunannya berjalan lancar maka dana itu bisa membantu program pengentasan kemiskinan. Yakni melalui bantuan alat kerja, modal usaha dan beasiswa pendidikan.
“Bapak-Ibu semua, saya ingin menyampaikan jumlah orang miskin di Samarinda itu kurang lebih 49 ribu. Dulu awal saya menjabat angka prosentasenya masih 9 persen. Sekarang tinggal 5,3 persen,” ujarnya, Senin (08/04).
Untuk itu, lanjut Andi Harun, pihak pemerintah memberikan dukungan kepada Bazanas Samarinda dalam pengumpulan dan pengelolaan zakat. Agar amanah dari warga muslim bisa sampai kepada penerima yang berhak. Maka sebagai amil pengurus Baznas harus profesional dalam mengemban amanah mengumpulkan dan mengelola zakat sesuai ketentuan agama.
“Pemerintah Kota Samarinda juga sedang membangun database warga yang benar-benar tidak mampu. Data ini bisa menjadi sinergi bagi Baznas dalam penyaluran zakat yang tepat sasaran,” tuturnya lagi.
Pihak pemerintah, tambah Andi Harun, mendukung upaya Baznas dalam meningkatkan pengumpulan dan penyaluran zakat di Samarinda. Salah satunya dengan mengajak seluruh pejabat, pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Non ASN serta masyarakat luas untuk menunaikan zakat, infaq dan sedekah melalui Baznas Samarinda.
“Kami menerapkan kebijakan melalui surat edaran bagi lembaga-lembaga yang selama ini mengatasnamakan amil zakat yang resmi. Kami hanya memperbolehkan lembaga yang sudah diverifikasi,” tambahnya. (MAN/diskominfosamarinda)
Discussion about this post