PPU, Borneoupdate.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) perlu membantu peningkatan kualitas beras. Karena hingga kini kualitas beras dari para petani lokal masih berada di kelas medium. Sementara di pasaran cukup banyak beredar beras dari luar daerah dengan label premium. Sementara PPU perlu memperkuat posisinya sebagai penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN).
Anggota DPRD Kabupaten PPU, Syarifuddin HR mengingatkan satuan kerja terkait untuk membuat kerangka kerja pengembangan pertanian. Salah satunya lewat pengadaan mesin pengupas kulit gabah menjadi beras yang modern. Mengingat selama ini mesin yang ada baru sebatas menghasilkan beras tingkat medium.
Kondisi ini, lanjutnya, perlu segera realiasi di lapangan. Karena pertanian di PPU juga berhadapan dengan sejumlah kendala. Mulai dari ketersediaan pupuk subsidi hingga irigasi. Bahkan lahan pertanian di PPU sebagian ada yang sudah beralih fungsi menjadi kebun sawit.
“Memang kualitas beras kami masih medium, karena alat-alat pertanian belum maju. Kami ingin ada peningkatan lah. Kami juga mau melihat hasil beras petani PPU, dari kualitas medium menjadi premium,” ujarnya, Kamis (04/04).
Untuk itu, lanjut Syarifuddin, DPRD Kabupaten PPU akan mengupayakan pengadaan alat penggilingan padi atau RMU bagi beberapa kelompok tani. Sebab selama ini RMU yang ada masih dalam kategori mutu standar. Sehingga beras hasil penggilingan masih terdapat banyak patahan.
“Kita sudah mencoba untuk pengadaan mesin RMU supaya kualitas beras menjadi premium. Mungkin kita coba yang RMU kecil dulu. Anggarannya di kisaran Rp 100 juta. Kami dukung sekali agar kualitas beras lokal bisa premium,” tuturnya lagi.
Syarifuddin juga terus mendorong para petani agar menyampaikan kendala dalam pengelolaan pertanian. Sebab peningkatan kualitas beras juga dipengaruhi beberapa faktor. Mulai dari ketersediaan peralatan hingga cara pengolahan dan pemeliharaan padi di sawah. Apalagi kebutuhan beras terus meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk di kawasan IKN.
“Meningkatkan kualitas beras itu penting. Tapi beberapa faktor juga harus kita perhatikan. Misalnya kondisi tanah pertanian, serta minimnya peralatan dan cara pengolahan padi yang masih tradisional,” tambahnya. (SAN/adv)
Discussion about this post