Balikpapan, Borneoupdate.com – Kemacetan menjadi persoalan yang belum terselesaikan di Kota Balikpapan. Padahal kota ini mengundang magnet bagi pendatang dari daerah lain. Hal itu seiring pemindahan Ibu Kota Nusantara ke Kaltim. Di mana kota minyak menjadi daerah penyangga utama sesuai posisinya sebagai pintu gerbang benua etam.
Menyikapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Laisa Hamisah meminta adanya kajian khusus kondisi ruas jalan perkotaan. Agar pihak legislatif mendapatkan gambaran utuh upaya pemerintah mencari solusi. Mengingat volume kendaraan terus bertambah dan tidak sebanding dengan ketersediaan ruas jalan.
“Silahkan kita lihat bagaimana lalu lintas. Mulai terasa macet di beberapa titik. Khususnya saat jam sibuk di pagi dan sore hari. Ini harus kita selesaikan secepatnya. Jangan dibiarkan berlarut-larut,” ujarnya, Rabu (22/05).
Pihak DPRD, lanjut Laisa, sudah mengusulkan pembangunan jalur alternatif berupa flyover. Jalan layang itu bisa memecah kemacetan di titik kawasan padat lalu lintas. Meski pemerintah perlu juga berhitung ketersediaan anggaran realisasinya. Maka seharusnya Pemkot Balikpapan membuat kajian perencanaan dan mengajukannya ke pemerintah pusat.
“Harusnya segera pengajuan ke pemerintah pusat. Kan mereka yang pegang anggaran besar. Kita perlu bantuan anggaran dalam realisasi jalur alternatif. Apalagi kita jadi penyangga IKN nantinya,” tuturnya lagi.
Laisa menilai, pembangunan jalur layang lebih efektif dibanding pelebaran jalan. Karena pemerintah tidak harus melakukan pembebasan terhadap lahan di kiri kanan jalan yang dilebarkan. Sehingga pemerintah bisa fokus menggunakan anggaran untuk realisasi fisik. Asalkan perencanaannya segera disiapkan.
“Kalau pelebaran jalan sudah tidak efektif. Intinya kami ingin Pemerintah Kota Balikpapan sudah memiliki perencanaan kedepannya untuk mengatasi kondisi ini,” tambah wakil rakyat asal PKS Balikpapan ini. (SAN)
















Discussion about this post