Balikpapan, Bornoeupdate.com – Dampak sosial penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Balikpapan mulai menyentuh rumah ibadah umat Islam. Sebanyak 16 Masjid di kota minyak terpaksa memberhentikan imam dan takmir masjid karena tidak sanggup membayar honor mereka di masa penutupan kegiatan selama masa pandemi Covid-19.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Balikpapan, Shalahuddin Siregar mengatakan hal itu berdasarkan laporan yang diterima oleh DMI mengenai 16 masjid yang terpaksa memberhentikan imam beserta takmir masjidnya karena sudah tidak memiliki uang kas untuk membayar honor mereka. Berkurangnya, pemasukan uang kas masjid ini terjadi sebagai dampak dari kebijakan larangan kegiatan ibadah di rumah ibadah yang telah diberlakukan oleh Pemerintah Kota Balikpapan sejak 17 April 2020, setelah ditemukan pasien positif Covid-19 di Kota Balikpapan.
Sejak saat ini lanjutnya, sejumlah kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti taklim, pengajian, tabligh akbar hingga shalat Jum’at dihimbau untuk dihentikan sementara sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona. Kebijakan itu ternyata menyebabkan pemasukan infak dan sedekah yang diterima oleh masjid menjadi menurun drastis. Sehingga masjid menjadi kesulitan untuk membiayai kegiatan operasional termasuk honor imam dan takmirnya.
“Ini tidak bisa kita hindari karena memang tidak ada pemasukan ke kas masjid. Wajar saja sampai ada 16 masjid yang sudah memberhentikan iman dan takmirnya. Saya sudah seminggu lalu terima laporan, karena sebelum memberhentikan mereka melapor dulu ke saya, karena memang tidak ada pemasukan terutama ketika tidak ada shalat jumat,” jelasnya.
Kondisi ini, menurut Siregar, harus segera disikapi oleh walikota termasuk Badan Amil Zakat yang ada di Kota Balikpapan agar dampak sosial yang terjadi tidak mengancam keberadaan masjid yang ada. Mengingat saat ini tercatat ada 430 masjid yang bernaung di bawah DMI Kota Balikpapan dan 16 sudah menghentikan imam dan takmirnya.
“Dari 16 masjid itu ada di Karang Rejo empat masjid, Balikpapan Timur 6 masjid, Kampung Baru dan Balikpapan Utara, termasuk masjid di Karang Jati (Masjid Jami Al Wustho),” tuturnya.
Sementara saat ditanya mengenai kondisi masjid yang ikut terkena dampak sosial Covid-19, Walikota Balikpapan Rizal Effendi terlihat enggan untuk berkomentar banyak terkait persoalan yang dialami masjid-masjid yang ada di Kota Balikpapan. “Sudahlah, jangan dibentur-benturkan lagi,” ujarnya singkat. (FAD)
Discussion about this post