Balikpapan, Borneoupdate.com – Ketersediaan air baku di Kota Balikpapan hingga saat ini masih menjadi persoalan yang belum terpecahkan. Salah satu opsi yang masih dalam pembahasan dan kajian adalah pemanfaatan air laut. Mengingat posisi geografis kota yang berbatasan langsung dengan lautan. Namun proses desalinasi air laut menjadi air tawar memerlukan biaya yang cukup besar.
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah mengakui ketersediaan air laut jauh lebih berlimpah dibandingkan dengan air tawar yang ada saat ini. Maka pihak DPRD memberikan dukungannya terhadap wacana pemanfaatan air laut sebagai sumber air baku. Agar ketergantungan terhadap Waduk Manggar dan Teritip bisa berkurang.
“Menghadirkan air baku itu jadi fokus kita bersama. Kan kita sama tahu air baku kita masih terbatas. Soalnya dua waduk yang ada hanya mengandalkan curah hujan yang masuk. Itu tentu bergantung pada kondisi musim dan cuaca,” ujarnya, Jumat (08/11).
Untuk itu, lanjut Adi, pihaknya mendukung program desalinasi ini sebagai solusi jangka panjang. Karena memerlukan kajian dan pendanaan yang cukup besar. Di mana pemerintah setempat harus berinovasi dalam mengembangkan teknologi pengolahan air laut sebagai sumber air baku. Meskipun pengolahan berbiaya tinggi.
“Kami meyakini hasil olahan air bersih tersebut dapat disegmentasi berdasar kategori pelanggan. Makanya ini jangan hanya wacana. Kita butuh aksi nyata dari pemerintah. Agar desalinasi ini bisa ada realisasinya,” lanjutnya.
Menurut Adi memaksimalkan ketersediaan air baku dari air laut bisa menjadi solusi bagi Kota Balikpapan. Agar tidak hanya bergantung pada waduk tadah hujan. Hal yang sudah pernah dilakukan sejumlah negara lain seperti Singapura dan Eropa. Terbukti upaya ini cukup efektif untuk memenuhi kebutuhan air bagi warga yang terus bertambah.
“Kami paham pengolahan air baku dari air asin yang mungkin mahal biayanya. Tapi ini dapat dialokasikan kepada perusahaan dan bisnis. Sedangkan hasil pengolahan air dari waduk yang lebih murah dapat diserahkan kepada masyarakat,” tuturnya lagi.
Adi berharap rencana desalinasi air laut ini bisa menjadi solusi ketersediaan air baku di Kota Balikpapan. Meski sifatnya masih kajian dan belum tentu bakal terealisasi dalam waktu dekat. (Adv/SAN)
Discussion about this post