Balikpapan, Borneoupdate.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan Workshop bertajuk Peningkatan Pengetahuan dan Pengembangan GIM Lokal bagi Guru dan Peserta Didik Program Keahlian PPLG Jenjang SMK se-Kalimantan Timur Tahun 2024. Acara ini berlangsung pada Selasa,19 November 2024 di Hotel Grand Tiga Mustika Balikpapan, menghadirkan dua narasumber ahli, Ken Natasha Violeta dan Duray Philip Rompes, dari Asosiasi Game Indonesia.
Seminar ini merupakan bagian dari upaya pemerintah provinsi untuk mendukung pengembangan potensi kreatif di bidang teknologi dan game, khususnya bagi siswa dan guru dari Program Keahlian Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG) pada jenjang SMK.
Dalam sesi pembuka, Ken Natasha Violeta memaparkan bahwa pengembangan gim lokal tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai media edukasi dan penguatan budaya lokal.
“Gim lokal dapat menjadi jembatan untuk mengenalkan budaya dan nilai-nilai lokal kepada masyarakat, termasuk generasi muda. Selain itu, pengembangannya memberikan peluang besar dalam menciptakan inovasi teknologi di tingkat nasional,” ungkap Ken.
Ia juga memberikan contoh bagaimana gim edukasi yang mengintegrasikan cerita rakyat dan konten pendidikan telah digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa di berbagai daerah.
Duray Philip Rompes menekankan pentingnya peran guru dalam membimbing siswa agar mampu menciptakan gim lokal yang kreatif dan inovatif. Menurutnya, kolaborasi antara guru dan siswa sangat diperlukan untuk menghasilkan karya gim yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga kaya akan nilai edukasi.
“Guru harus menjadi mentor dan fasilitator yang membantu siswa mengeksplorasi ide mereka. Dengan dukungan yang tepat, siswa SMK di Kalimantan Timur dapat menjadi pengembang gim lokal yang berdaya saing global,” ujar Duray.
Seminar ini diikuti oleh guru dan siswa SMK dari berbagai kota dan kabupaten di Kalimantan Timur. Salah satu peserta mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan sangat relevan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. “Kami mendapat banyak wawasan baru tentang bagaimana gim bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas siswa. Seminar ini memberikan kami ide-ide segar untuk pengembangan keahlian mereka,” katanya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim menyatakan komitmennya untuk terus mendorong pengembangan gim lokal sebagai bagian dari program pendidikan berbasis teknologi. Kegiatan serupa direncanakan akan diadakan secara rutin untuk memastikan peningkatan kompetensi guru dan siswa SMK.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konkret dalam menciptakan ekosistem kreatif di bidang pengembangan gim lokal, sekaligus mengangkat potensi Kalimantan Timur sebagai salah satu pusat inovasi teknologi di Indonesia. (San)
Discussion about this post