Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan mengajukan ekspose terkait proyek penanganan banjir. Mengingat masalah ini belum sepenuhnya terpecahkan sejak beberapa periode kepemimpinan kepala daerah. Sementara kota yang dikenal sebagai kota minyak ini terus menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan air terutama di musim hujan.
Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri, menekankan fokus utama dalam penanganan banjir adalah ketersediaan anggaran. Di mana pihak PU yang menjadi kuasa pengguna anggaran. Sementara pihak DPRD berfungsi dalam membahas penyesuaian anggaran dan pengawasan pelaksanaan di lapangan.
“Soal rumah pompa coba mungkin teman-teman media tanyakan ke dinas PU. Ini penggunaan dan targetnya seperti apa. Saya melihatnya ini bukan permintaan dari DPRD. Mereka (DPU) yang mengadakan,” ujarnya, Selasa (19/11).
Alwi melanjutkan, satuan kerja memang berencana untuk memfokuskan pembenahan daerah aliran sungai Ampal dalam proyek penanganan banjir. Termasuk di dalamnya adalah upaya pembebasan lahan bagi warga yang terdampak pelebaran sungai. Namun hingga kini belum rampung dilaksanakan.
“Mungkin itu solusi dalam masalah banjir. Tapi yang jelas saya minta ke teman-teman ini bilang langsung ditanyakan ke PU. Kalau segi anggaran kita waktu itu setuju saja. Karena memang kegiatan ini masuk skala prioritas,” tambahnya.
Banjir di Kota Balikpapan, lanjut Alwi, memiliki akar masalah yang rumit dan beragam. Maka dalam memerlukan solusi yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini. “Memang pompa itu salah satu program prioritas penanganan banjir. DPRD pasti setuju kalau yang namanya sudah masuk prioritas,” tuturnya lagi.
Menurut Alwi, semua pihak perlu berkoordinasi yang baik dalam penanganan banjir di Kota Balikpapan. Agar proses realisasinya dapat terwujud dan lebih efektif. Melalui sinergi antara pemerintah, DPRD dan masyarakat, diharapkan masalah banjir yang selama ini menghantui Kota Balikpapan dapat teratasi dengan tuntas. Termasuk menjadikan kota ini lebih aman dan nyaman untuk ditinggali.
“Jadi memang terkait pompa itu informasinya belum selesai. Masih ada anggaran yang dibutuhkan. Soal besarannya tolong ditanyakan ke PU. Kami juga nanti menanyakan ke pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU),” tambahnya. (Adv/SAN)
Discussion about this post