Kutai Kartanegara, Borneoupdate.com – Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Akhmad Taufik Hidayat menghadiri acara Serah Terima Hasil Pemetaan Spesial untuk membangun Data Desa Presisi di Kukar Tahun 2024, dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Hasil pemetaan tersebut diserahkan kepada sejumlah Desa di Kukar, yang diterimakan Akhmad Taufik Hidayat didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kukar Arianto.
Hadir pada acara itu jajaran Pemprov Kaltim, di antaranya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Prof. Dr. Sofyan Sjaf, Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB University sekaligus penggagas DDP, Para Camat, Kepala Desa, serta masyarakat.
Akhmad menyampaikan apresiasi kepada IPB University, khususnya kepada Prof. Dr. Sofyan Sjaf beserta Tim Laboratorium Data Desa Presisi. Menurutnya, kerja keras, dedikasi, dan inovasi yang telah ditunjukkan melalui kegiatan ini adalah sebuah langkah besar yang patut dicontoh.
“Tidak hanya membawa kemajuan teknologi, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan desa-desa di Kukar,” ujarnya saat membacakan sambutan Bupati Edi Damansyah.
Kondisi geografis yang beragam serta kebutuhan yang berbeda-beda di setiap desa memerlukan pendekatan yang lebih cermat dan berbasis data. Data Desa Presisi hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut. Maka, dengan output berupa database desa, monografi desa, dan peta-peta tematik, kita kini memiliki alat strategis yang akan mendukung perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
Kegiatan pemetaan spasial yang telah dilakukan di 60 desa pada tahap awal ini merupakan langkah yang sangat penting. Hasil yang diserahkan hari ini adalah wujud nyata dari kolaborasi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan praktik di lapangan. Data ini bukan hanya sekadar angka atau informasi biasa. Data ini adalah fondasi, pijakan, dan arah bagi kita untuk menciptakan kebijakan yang lebih bijaksana, yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung.
“Oleh karena itu, saya ingin menegaskan kepada seluruh kepala desa, perangkat daerah, dan pemangku kepentingan lainnya, bahwa tanggung jawab kita tidak berhenti pada penerimaan data ini. Tanggung jawab kita adalah memastikan bahwa data ini digunakan sebaik-baiknya, dijadikan panduan dalam menyusun program kerja, dan diterapkan dalam setiap langkah pembangunan,” ujarnya.
Ia meminta untuk menjadikan Data Desa Presisi sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat. Melalui data itu, dapat melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan, mendengar suara mereka, dan memastikan bahwa pembangunan yang kita rancang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan begitu, tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memperkuat modal sosial dan budaya desa.
Ia percaya bahwa dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, dapat menjadikan Kukar sebagai pelopor dalam pembangunan berbasis data yang presisi. Diharapkan kerja sama dengan IPB University dan berbagai pihak lainnya dapat terus berlanjut dan bahkan diperluas.
“Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi kabupaten lain di Indonesia untuk mengikuti jejak yang telah kita mulai,” demikian ujarnya. (*/ProkomKukar)
Discussion about this post