Balikpapan, Borneoupdate.com – PLN UID Kaltimra mendukung penuh kebijakan ketahanan ekonomi masyarakat. Di mana negara perlu hadir dalam mempertahankan daya beli konsumen. Salah satunya lewat program subsidi tarif listrik bagi pelanggan. Di mana PLN memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen pada bulan Januari dan Februari 2025.
General Manager PLN UID Kaltimra, Maria G.I. Gunawan mengatakan animo masyarakat terhadap diskon ini cukup besar. Khususnya pada pelanggan pra bayar yang menggunakan token listrik. Tercatat di Kaltimra ada 1,5 juta pelanggan PLN termasuk bisnis dan industri. Dari jumlah tersebut pelanggan rumah tangga mencapai 1,3 juta sambungan. Terdiri dari Kaltim 1,1 juta dan sisanya sebanyak 200 ribu ada di Kaltara.
“95% pelanggan rumah tangga itu berada di kelompok 450VA hingga 2200VA. Jadi mereka dapat menikmati diskon ini. Kami mencatat sejak 1 Januari memang besar juga antusias dari masyarakat. Dari 1,3 juta pelanggan PLN sudah ada 513 ribu transaksi,” ujarnya, Senin (06/01).
Maria menyebut ada kenaikan transaksi hingga dua kali lipat hanya dalam lima hari terakhir. Meski begitu PLN tetap menggunakan aturan batas pemakaian sesuai standar Kwh. Hal itu untuk mencegah adanya penyelewengan diskon tarif listrik. Termasuk memenuhi standar audit atas pendapatan yang diterima dari penjualan listrik.
“Kami punya aturan batas 720 jam menyala atau 324 Kwh untuk 450VA. Itu nanti yang mengatur diskon ke pelanggan. Misalkan 2200VA kan harganya Rp 1.444,27. Pada program ini bisa dapat 622 Kwh. Maksimalnya 1.584 Kwh dalam sebulan,” jelasnya.
Sisa pulsa listrik, lanjut Maria, tidak akan hangus meski program sudah berakhir. Pelanggan tetap bisa menikmatinya pada bulan berikutnya. Sementara pelanggan pasca bayar baru bisa mendapatkan diskon tarif saat pembayaran rekening berikutnya. Yakni pada Februari dan Maret. Karena perhitungan biayanya berdasarkan hasil pemakaian di bulan sebelumnya.
“Kami ingin dua bulan ini diskon tarif listrik bisa meringankan masyarakat. Ini bukti pemerintah hadir dalam subsidi listrik. Mulai dari pelanggan 450VA sampai 2200VA. Kalau kelompok daya lainnya bukan subsidi tapi kompensasi,” lanjutnya.
Menurut Maria, pihak PLN tidak memberikan syarat apapun dalam pemberian diskon tarif. Asalkan berada di rentang pelanggan dengan daya 450VA sampai 2200VA. Adapun pelanggan bisnis memang tidak mendapatkan diskon pada kebijakan ini. Mereka mendapatkan kemudahan yang berbeda secara mekanisme.
Yang pra bayar bisa dapat pembelian token di semua channel. Tidak tergantung harus PLNMobile. Yang bisnis tidak dapat diskon ya. Tarif bisnis sudah ada subsidi sendiri mekanismenya. Minta tolong teman-teman media mengedukasi masyarakat kita soal ini,” pintanya.
Maria berharap kebijakan pemerintah pusat ini bisa menjadi stimulus bagi ekonomi masyarakat. Terutama dalam mempertahankan daya beli konsumen. Apalagi pemerintahan yang baru memang fokus kepada perbaikan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satunya menyasar layanan masyarakat yang membutuhkan negara hadir di situ.
“Harapannya masyarakat kita bisa saving uang untuk kebutuhan rumah tangannya. Itu berlaku sejak 1 Januari sampai 28 Februari 2025. Dalam hal ini PLN hanya menyalurkan subsidi pemerintah. Jadi tidak ada kerugian di PLN. Kan nanti dibayar pemerintah jadi PLN tidak dirugikan,” tambahnya. (Zha)
Discussion about this post