Perpisahan sekolah kerap menjadi momen yang dinanti oleh para siswa. Namun, di balik kemeriahan acara tersebut, tidak jarang terdapat beban finansial yang dirasakan oleh orang tua. Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan sendiri mengambil langkah untuk meniadakan pungutan perpisahan. Kebijakan ini tidak hanya menyoroti aspek penghematan. Tetapi juga menekankan nilai edukasi dan kebersamaan yang lebih bermakna.
Plh. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Ganung Pratikno mengatakan bahwa permintaan ini sesuai penerbitan surat bernomor 420/665/DISDIKBUD pada 13 Maret 2025. Di mana jenjang sekolah mulai dari TK/PAUD hingga SMP sederajat harus mematuhi edaran ini. Pihak pemerintah menginginkan acara perpisahan tanpa membebani orang tua atau wali siswa dengan biaya yang berlebihan.
Memang perpisahan kerap dibungkus dengan kemewahan berpotensi melupakan esensi utamanya. Yakni merayakan perjalanan pendidikan dan membangun kenangan yang positif. Acara dengan konsep sederhana justru dapat menciptakan momen yang lebih berkesan jika dirancang dengan baik. Misalnya, melalui kegiatan seperti pentas seni yang menampilkan kreativitas siswa, pameran hasil karya yang menunjukkan perjalanan mereka selama bersekolah atau kegiatan bakti sosial yang menumbuhkan rasa empati.
Pendekatan ini tidak hanya mengurangi beban finansial bagi orang tua. Namun bisa memberikan pengalaman yang lebih mendidik bagi siswa. Kegiatan yang berfokus pada aspek sosial, budaya dan karakter dapat menanamkan nilai tanggung jawab, gotong royong serta rasa syukur. Perpisahan yang dilaksanakan di lingkungan sekolah dengan konsep edukatif juga menciptakan ruang yang lebih inklusif. Jadi tidak ada siswa yang merasa terpinggirkan karena alasan biaya.
Kebijakan ini juga mengingatkan perpisahan tidak harus dirayakan secara berlebihan. Alih-alih menggelar acara di hotel mewah atau lokasi wisata yang menguras dana, suasana khidmat di lingkungan sekolah dapat lebih bermakna. Dengan demikian, perpisahan menjadi ajang refleksi, apresiasi terhadap pencapaian dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Selain itu, perpisahan yang lebih sederhana dapat mendorong sekolah untuk lebih kreatif dalam merancang acara. Pihak sekolah bisa mengajak siswa berperan aktif dalam menyusun konsep acara. Mulai dari menyusun acara seni, menyiapkan penghargaan untuk siswa berprestasi hingga melibatkan siswa dalam kegiatan yang mendukung pembangunan karakter.
Langkah Dinas Pendidikan Kota Balikpapan ini sejalan dengan upaya menciptakan dunia pendidikan yang lebih inklusif. Di mana masa sekolah harus memiliki orientasi pada nilai-nilai kebersamaan. Dengan menitikberatkan aspek edukasi, siswa tidak hanya sekedar mendapat kenangan manis. Mereka juga mendapatkan pelajaran berharga tentang kesederhanaan, tanggung jawab sosial dan penghargaan atas proses belajar.
Perpisahan yang berkesan tidak diukur dari kemewahan acara. Melainkan dari pesan moral dan kenangan positif yang tertanam di benak siswa. Acara yang sederhana, penuh makna dan edukatif tentu pilihan yang bijak. Agar sekolah turut membentuk generasi yang lebih peduli, bijak dan berkarakter kuat. (*)
Discussion about this post