Kutai Kertanegara, Borneoupdate.com – Banyak pembelajaran yang menitikberatkan pada nilai dan kerampilan.Tidak sedikit pula, guru memberikan pembelajaran karakter. Terkadang pembelajaran karakter membosankan lebih mengutamakan ceramah dan menasehati saja. Padahal pembelajaran karakter ini bisa dikemas menarik agar siswa menemukan kebiasan baik di lingkungan.
Pendidikan karakter di masa pandemi ini bisa dilakukan di rumah melalui pengamatan, curah pendapat dan diharapkan adanya perubahan tingkah laku dari siswa tersebut. Tentunya tidak lepas dari kerja sama dengan guru,siswa dan wali murid, serta orang tua. Oleh sebab itu,Nanang Nuryanto guru SDN 021 Marangkayu membuat pembelajaran Karakter Tentang Hidup Rukun.
Pada pembelajaran daring mata pelajaran PKN siswa diajak memahami materi tentang manfaat kerukunan dan bagaimana kerukunan itu terbentuk melalui video pembelajaran, lalu dikirim melalui WhatsApp Grup Paguyuban Kelas V.
Kerukunan terbentuk karena adanya rasa saling menyayangi,menghargai dan memahami antar sesama manusia, baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan keluarga, manfaat dari kerukunan adalahnya terciptanya suasana aman,damai dan tentram.
Setelah menonton video pembelajaran tersebut, guru memberikan pertanyaan, “bagaimana kerukunan yang terjadi di rumah kalian?’’ Siswa menjawab secara bergantian dalam pertemuan daring.
Kemudian guru menugaskan kepada siswa untuk mengambar contoh hidup rukun yang dia lihat di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar mereka, gambar yang dibuat harus menarik setelah itu siswa mempresentasikan makna dari gambar yang mereka buat berdasarkan materi yang mereka dapatkan.
Muhajidin salah satu siswa Nanang Nuryanto kelas V, dia mengambar tentang kegiatan di depan rumahnya, lalu mempresentasikan makna gambar tersebut dalam bentu video menurut Muhajidin. ‘’Manfaat hidup rukun dapat dibangun dengan komunikasi yang baik,manusia membutuhkan orang lain karena mereka adalah mahluk sosial,” ungkap Muhajidin. Lain halnya dengan Rafi, Rafi berpendapat bahwa hidup rukun dapat terbentuk dengan saling menyayangi dan menghormati walaupun berbeda suku dan agama.
Berbagai ragam pendapat yang diutarakan oleh siswa kelas V dalam pembelajaran tentang hidup rukun, hal ini menandakan bahwa mereka telah memahami makna dari hidup rukun yang mereka temukan dalam lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga.
Kemampuan siswa dalam menemukan kebiasaan baik hidup rukun dalam keluarga merupakan bentuk pendidikan karakter yang ditanamkan, diharapkan siswa dapat merefleksi diri dan menerapkan karakter yang diharapkan dari pembelajaran tersebut.
Siswa mengirim foto gambar,kesimpulan dan video mereka ke WhatsApp Grup Paguyuban kelas. Kegiatan pertemuan secara daring berlangsung dari jam 09.00 sampai dengan jam 09.30 setelah itu siswa mengerjakan tugas dan mengumpul tugas tersebut sampai batas waktu jam 21.00.
Refleksi dilakukan dengan menyimpulkan bagaimana hidup rukun dan curah pendapat dengan orang tua. “Dia lebih senang anaknya belajar dengan model kaya gini,tidak terus -terusan mengerjakan soal, jadi anak dapat berkembang keterampilannya dalam hal bicara dan membuat video,” ungkap Windari, salah satu orang tua kelas V.
Kegiatan pembelajaran ini yang mengunakan pembelajaran aktif MIKIR yang diusung Tanoto Foundation membuat orang tua merasa senang karena siswa aktif melakukan kegiatan yang diperintahkan oleh guru dengan orangtua ikut terlibat dalam pembelajaran tersebut. (TS/ FAD)
Discussion about this post