PPU, Borneoupdate.com – Para petani di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai merasakan manfaat nyata dari program ketahanan pangan nasional yang digagas Kementerian Pertanian. Pemerintah Kabupaten PPU bergerak cepat menerjemahkan arahan pusat menjadi aksi konkret di lapangan, dengan dukungan penuh dari Bupati Mudyat Noor.
Mudyat mengarahkan seluruh jajarannya untuk fokus memperkuat sektor pertanian sebagai pilar utama pembangunan daerah. Ia menilai dukungan pemerintah pusat, terutama dari Kementerian Pertanian, membuka peluang besar bagi petani lokal untuk meningkatkan produksi. “Petani adalah garda terdepan dalam ketahanan pangan. Kami ingin mereka mendapatkan akses seluas-luasnya terhadap fasilitas dan bantuan yang tersedia,” ujarnya, Kamis (08/05).
Mudyat menyebut pemerintah setempat terus mempercepat distribusi bantuan pupuk, benih unggul, dan alat mesin pertanian (alsintan). Langkah ini tidak hanya mempercepat produksi, tetapi juga menurunkan biaya operasional petani. “Kami ingin memastikan petani di PPU tidak tertinggal. Bantuan yang turun dari pusat langsung kami salurkan ke lapangan. Ini menjadi bukti pemerintah hadir secara nyata untuk mendukung petani,” jelasnya.
Mudyat juga mendukung semangat yang ditunjukkan Menteri Amran Sulaiman sebagai motivasi tambahan bagi pemerintah daerah. Terutama pada komitmen Kementerian Pertanian membangkitkan kepercayaan diri para pelaku pertanian di PPU. “Semangat beliau sangat menginspirasi. Kami di daerah merasa lebih optimistis karena perhatian pusat terhadap Kalimantan Timur begitu besar,” katanya.
Menurut Mudyat, Pemkab PPU memanfaatkan momentum ini untuk memperluas lahan pertanian, meningkatkan kualitas SDM petani melalui pelatihan dan memperkuat kerja sama antar kelompok tani. Ia meyakini dengan manajemen yang baik, PPU mampu menjadi salah satu kontributor utama dalam mewujudkan swasembada pangan di Kaltim.
“Kami sudah punya modal dasar, yaitu tanah yang subur dan petani yang berpengalaman. Tinggal kita lengkapi dengan fasilitas dan pendampingan. Hasilnya pasti maksimal,” ungkapnya.
Selain itu, Mudyat menilai program ketahanan pangan tidak bisa berdiri sendiri. Maka pihaknya mendorong kolaborasi lintas sektor. Termasuk pembangunan infrastruktur penunjang seperti irigasi dan jalan produksi yang memadai. “Ketahanan pangan bukan hanya urusan pusat, tetapi tanggung jawab bersama. Kami di PPU siap menjadi bagian penting dari solusi itu,” pungkasnya. (*/ANA/DiskominfoPPU)
Discussion about this post