Balikpapan, Borneoupdate.com – Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Yono Suherman, menegaskan pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan ekonomi. Hal ini disampaikan saat pembukaan seminar pembinaan ideologi pancasila bagi masyarakat. Dalam sambutannya, ia menekankan Pancasila harus hadir secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam membangun kemandirian bangsa melalui ketahanan pangan.
Menurut Yono, kegiatan semacam ini menjadi momentum penting untuk menegaskan keberadaan ideologi Pancasila. Di mana nilainya bukan terbatas konsep tetapi sangat relevan dan aplikatif. Khususnya dalam membangun sistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan.
“Pancasila tidak boleh hanya menjadi semboyan. Harus kita turunkan dalam kebijakan publik, dalam cara kita berproduksi dan berbelanja, serta dalam cara kita membangun kemandirian daerah,” ujarnya, Selasa (03/06).
Yono menyampaikan apresiasinya kepada penyelenggara karena telah menyelenggarakan seminar yang tidak hanya membahas ideologi secara teoritis. Tetapi juga mengaitkannya dengan aspek ekonomi yang nyata. Ia melihat upaya ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang pentingnya ekonomi berbasis nilai-nilai Pancasila.
“Di Balikpapan, semangat ini sudah mulai kita dorong lewat program-program pemberdayaan masyarakat dan ketahanan pangan. Khususnya yang berbasis komunitas. Tinggal lagi bagaimana membangun kemandirian,” jelasnya.
Yono menyebut penerapan ekonomi Pancasila harus melibatkan masyarakat secara aktif. Menurutnya, masyarakat perlu terlibat langsung dalam produksi pangan lokal, pemanfaatan lahan terbatas secara kreatif, serta pembangunan sistem distribusi yang adil. Semua langkah itu, katanya, akan membentuk fondasi ekonomi kerakyatan yang kokoh.
“Kita tidak bisa lagi bergantung pada sistem ekonomi yang hanya menguntungkan segelintir orang. Indonesia membutuhkan model pembangunan yang memihak rakyat. Pancasila sudah memberi kita panduan moral dan arah kebijakan yang jelas,” tuturnya lagi.
Yono mendorong para peserta berdiskusi aktif mengenai bagaimana konsep ekonomi Pancasila. Termasuk cara mengimplementasikan melalui sektor-sektor strategis. Mulai dari pertanian urban, koperasi dan kewirausahaan sosial. Agar nilai ideologi ini tidak terbatas pada retorika dan diskusi tapi mampu menjadi praktik dan solusi di masyarakat.
“Ketahanan pangan bukan sekadar isu pertanian namun juga soal kedaulatan nasional. Kalau setiap RT bisa mandiri pangan, maka kota ini akan kuat. Dan kalau kota-kota kita kuat, Indonesia akan tangguh,” tambahnya. (SAN)
Discussion about this post