Samarinda, Borneoupdate.com – Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, menyampaikan komitmen dukungan terhadap keberagaman dan pelayanan sosial. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri penyerahan penghargaan gratispol umroh dan perjalanan religi, serta insentif jospol kepada ribuan guru agama dan penjaga rumah ibadah lintas agama. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Aji Tulur Jejangkat, Kutai Barat, Sabtu (21/06).
Hasanuddin mengatakan pihaknya menilai program ini sebagai bentuk nyata penghargaan negara kepada kelompok masyarakat. Di mana banyak di antara mereka yang selama ini bekerja secara senyap dalam menjaga nilai-nilai spiritual dan kerukunan umat.
“Kami ingin memastikan para penjaga rumah ibadah dan guru agama dari semua latar belakang mendapat apresiasi yang layak. Mereka tidak boleh lagi menjadi kelompok yang terlupakan,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Hasanuddin, sebanyak 3.405 penjaga rumah ibadah dari berbagai agama di seluruh Kaltim menerima insentif dalam program ini. Selain itu, beberapa di antaranya berhak atas perjalanan religi ke tempat-tempat suci. Termasuk program umroh gratis bagi umat Muslim. Program ini bertujuan memperkuat motivasi spiritual serta meningkatkan rasa keadilan sosial di tengah masyarakat multikultural.
DPRD Kaltim, tambah Hasanuddin, tidak hanya hadir sebagai simbol dukungan, tetapi juga memastikan keberlanjutan program ini melalui jalur regulasi. Ia menyebut pihak DPRD tengah mendorong penyusunan payung hukum yang lebih kuat. Agar program insentif lintas agama ini tidak hanya bergantung pada ketersediaan anggaran tahunan.
“Kami tidak ingin program ini berhenti di tengah jalan. Kami akan pastikan ada regulasi daerah yang menjamin kelangsungan dan kesetaraan distribusi manfaat bagi semua pemeluk agama,” lanjutnya.
Menurut Hasanuddin, penyerahan insentif dan penghargaan itu tidak hanya membawa kebahagiaan. Namun juga membangkitkan harapan baru bagi kelompok penjaga rumah ibadah yang selama ini berjuang dalam sunyi. Mereka menjalankan peran penting dalam menjaga ketenteraman lingkungan namun sering terabaikan dalam distribusi kesejahteraan sosial.
Ia menambahkan DPRD Kaltim terus berpihak terhadap kelompok akar rumput. Termasuk mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus menjaga semangat inklusif dalam setiap langkah pembangunan. “Kami tidak akan lelah mengawal kebijakan yang menyentuh masyarakat paling dasar. Ini bukan soal agama, ini soal keadilan sosial,” pungkasnya. (Adv/MAN)
















Discussion about this post