Samarinda, Borneoupdate.com – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, memuji pelaksanaan lomba karya wirausaha petani nelayan dalam rangka Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA XI KTNA) 2025. Ia menginginkan momen ini menjadi langkah nyata dalam membangun kemandirian masyarakat agraris.
“Lomba ini bukan hanya ajang unjuk karya, tapi investasi sosial jangka panjang. Kita sedang membentuk petani dan nelayan yang bukan hanya mampu memproduksi, tapi juga mampu menciptakan inovasi dan membuka pasar baru,” ujarnya, Senin (23/06).
DPRD Kaltim, lanjut Ekti, menilai kegiatan ini sebagai bagian dari strategi besar memperkuat ekosistem ekonomi daerah yang berbasis pada potensi lokal. Ia menekankan penguatan kapasitas wirausaha sektor pertanian dan perikanan menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Terutama di wilayah pedalaman dan pesisir.
“Kita harus berhenti memandang petani dan nelayan sebagai pelaku ekonomi lapis bawah. Mereka adalah aktor utama. Ketika mereka berinovasi, maka daerah ikut tumbuh,” katanya.
Menurut Ekti ajang lomba wirausaha ini sudah menampilkan berbagai inovasi. Mulai dari pengolahan hasil tani menjadi produk bernilai tambah, sistem budidaya terpadu, hingga pemanfaatan teknologi lokal dalam rantai produksi. Ia menilai kreativitas para peserta sebagai bukti potensi sumber daya manusia di sektor agrikultur.
“Jelas tidak bisa dipandang sebelah mata. Saya melihat langsung hasil karya mereka. Ada yang menciptakan produk turunan dari hasil panen, ada juga yang membangun sistem distribusi mandiri. Ini adalah bentuk inovasi,” tuturnya lagi.
Selain memberi motivasi, Ekti juga mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk memberi dukungan nyata. Baik melalui pelatihan lanjutan, akses permodalan maupun penyederhanaan regulasi usaha mikro di sektor pertanian dan perikanan.
Ia berharap lomba ini bukan berakhir sebagai kegiatan tahunan semata. Tetapi menjadi titik awal perubahan cara pandang terhadap sektor agraris. Melalui dorongan dari lembaga legislatif dan semangat inovatif dari akar rumput, Kaltim mulai menegaskan arah barunya. Yakni pertanian dan perikanan sebagai masa depan yang layak diperjuangkan.
“Kita tidak bisa biarkan mereka berjalan sendiri. Pemerintah harus hadir dari hulu ke hilir. Kita di DPRD siap kawal anggarannya. Kita butuh lebih banyak ruang seperti ini. Ruang di mana petani dan nelayan bicara dengan karya, bukan sekadar menjadi objek pembangunan,” tutupnya. (Adv/MAN)
















Discussion about this post