Samarinda, Borneoupdate.com – Penutupan HUT ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Balikpapan berlangsung bukan sekadar seremonial. Perayaan itu menjadi panggung kolaborasi dan komitmen bersama untuk mengangkat potensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Timur ke level global.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle hadir menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan acara yang berlangsung. Ia juga mempertegas komitmen DPRD dalam mendorong penguatan produk lokal agar mampu bersaing di pasar nasional dan internasional.
“Kami tidak hanya bicara soal infrastruktur sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara, tetapi juga komitmen memajukan kreativitas masyarakat lokal. Produk UMKM Kaltim harus tembus pasar global, dan itu bukan hal mustahil jika didukung serius,” ujarnya, Jumat (11/07).
Sabaruddin mengatakan substansi HUT Dekranas terletak pada pesan bahwa UMKM dan kriya Nusantara bukan sekadar pelengkap ekonomi daerah. Melainkan pilar penting yang siap menopang transformasi Kaltim sebagai mitra strategis IKN. Semangat itu terwujud dalam pameran produk unggulan, peragaan busana berbasis tenun daerah, hingga panggung edukasi seputar wirausaha kreatif.
Sabaruddin menyebut, dorongan dari sisi regulasi dan anggaran akan terus disiapkan DPRD untuk mendukung gerak UMKM secara konkret. Ia menilai perlunya integrasi antara pemerintah daerah, Dekranasda, pelaku usaha dan lembaga keuangan.
“Kita perlu ekosistem. Tidak cukup hanya kreatif, tapi harus kuat dari sisi pemasaran, pembiayaan, hingga pelatihan. DPRD siap memfasilitasi itu dalam kerangka kebijakan. Tinggal proses sinergi dengan pelaku UMKM dan pemerintah daerah,” jelasnya.
Di sisi lain, lanjut Sabaruddin, Kaltim kini berada dalam sorotan nasional sebagai wilayah penyangga IKN. Ia menginginkan momentum ini tidak boleh berlalu begitu saja. Menurutnya, Kaltim harus bisa menunjukkan kapasitas lebih. Bukan hanya dalam aspek infrastruktur tapi juga dalam keberagaman ekonomi rakyat.
“Jangan hanya jadi pelengkap pembangunan. Kita harus tampil sebagai mitra sejajar IKN. Itu bisa dimulai dari penguatan sektor riil seperti UMKM dan ekonomi kreatif. Karena penyangga utama ekonomi kita adalah UMKM,” tuturnya lagi.
Sabaruddin berharap melalui momen ini, Kaltim mampu memperlihatkan pembangunan yang tidak hanya soal gedung tinggi dan jalan tol. Tetapi juga tentang pemberdayaan manusia, pelestarian budaya dan penguatan ekonomi lokal berbasis komunitas. Hal itu tentu memerlukan dukungan legislatif dan eksekutif yang solid. (Adv/SAN)
















Discussion about this post