Samarinda, Borneoupdate.com – Komisi IV DPRD Kalimantan Timur menyoroti serius aspek keamanan bangunan dan sistem pelayanan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda. Desakan itu muncul setelah kebakaran melanda dua poliklinik rumah sakit rujukan terbesar di Kaltim tersebut.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Putra, mengatakan manajemen rumah sakit tidak boleh menganggap enteng persoalan keamanan gedung. Ia meminta fasilitas pencegahan kebakaran segera dilengkapi secara menyeluruh, mulai dari alat hingga pelatihan tenaga medis maupun staf.
“Kami ingin agar RSUD AWS melengkapi sistem keamanan kebakaran. Sprinkler water, APAR, sampai jalur evakuasi harus dipastikan berfungsi. Bahkan petugas internal wajib mendapat pelatihan pemadaman agar bisa bertindak cepat,” ujarnya, Rabu (30/07).
Andi mengatakan kebakaran di fasilitas kesehatan tidak hanya mengancam keselamatan pasien dan tenaga medis. Karena bisa mengganggu pelayanan publik secara luas. Maka dalam sidak tersebut, Komisi IV tidak hanya menyoroti fasilitas pencegahan kebakaran. Tetapi juga prosedur tanggap darurat. Legislator menilai rumah sakit harus memiliki standar operasional yang jelas dan rutin diuji coba.
“RSUD AWS melayani ribuan pasien setiap hari. Satu kelalaian bisa berdampak sangat besar. Kejadian ini harus jadi evaluasi menyeluruh. Jangan hanya fokus pada perbaikan gedung yang terbakar, tetapi juga pastikan seluruh unit memiliki standar keamanan yang sama,” jelasnya.
Andi juga akan mendorong pemerintah daerah memberikan dukungan anggaran untuk peningkatan sistem keamanan rumah sakit. Sembari meminta manajemen RSUD AWS siap menindaklanjuti masukan dewan. Seperti melakukan inventarisasi kebutuhan penguatan sistem keamanan hingga SDM yang bertugas di lapangan.
“Kami akan membahas kebutuhan ini bersama Pemprov Kaltim. Keselamatan pasien dan tenaga medis harus menjadi prioritas. Peristiwa ini memang menjadi pembelajaran penting. Kita harus memperkuat fasilitas pencegahan kebakaran sekaligus meningkatkan pelatihan internal,” tuturnya.
Andi berharap insiden itu menjadi alarm bagi pengelolaan fasilitas kesehatan di Kaltim. DPRD tentu tidak menginginkan kejadian serupa terulang. Meski pada kebakaran di dua poliklinik RSUD AWS tidak menimbulkan korban jiwa. Namun yang terpenting yakni penambahan prosedur pencegahan kebakaran yang menjadi bagian dari layanan rumah sakit.
“Keselamatan warga adalah mandat utama kami. Karena itu, setiap fasilitas publik, apalagi rumah sakit, harus benar-benar aman. Kami ingin semua aman dari musibah. Karena itu perlu pencegahan sejak dini,” pungkasnya. (Adv/ANA)












Discussion about this post