SAMARINDA – borneoupdate.com, Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas persiapan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA dan SMK Tahun Ajaran 2025/2026. Rapat berlangsung di Ruang Rapat Gedung E Lantai 1 Kantor DPRD Kaltim, Selasa (10/6/2025).
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, H Baba, dalam kesempatan tersebut menyoroti kondisi penerimaan siswa baru di Kota Balikpapan yang masih mengalami keterbatasan daya tampung. Ia menyebutkan, dari total lulusan SMP, hanya 51 persen yang dapat tertampung di sekolah negeri, sementara sisanya sebanyak 49 persen terpaksa melanjutkan pendidikan di sekolah swasta.
“Keterbatasan ruang kelas dan jumlah sekolah memang menjadi persoalan. Tapi pada prinsipnya, di Kalimantan Timur secara umum tidak ada masalah besar. Hanya saja, siswa cenderung memilih sekolah unggulan tertentu,” ujar H Baba.
Ia menambahkan, jika distribusi lulusan SMP dibagi secara merata ke seluruh sekolah negeri yang tersedia, maka semua siswa sebenarnya dapat tertampung. Namun kecenderungan memilih sekolah favorit menjadi tantangan tersendiri dalam proses penerimaan siswa baru.
Dalam pelaksanaan SPMB tahun ini, seluruh jalur penerimaan akan dimaksimalkan, mulai dari jalur reguler, domisili, afirmasi, mutasi, hingga jalur prestasi. Baba memastikan setiap jalur akan berjalan sesuai dengan alur dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Meski demikian, jalur domisili diperkirakan akan mengalami peningkatan, melebihi kuota 30 persen yang telah disiapkan.
“Kita siapkan 5 persen untuk antisipasi. Karena jalur domisili sering berkembang dan perlu fleksibilitas,” ujarnya.
Untuk memastikan proses penerimaan berjalan lancar dan adil, Komisi IV DPRD Kaltim berencana melakukan pemantauan langsung ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing anggotanya. Langkah ini dilakukan untuk mengawasi implementasi sistem penerimaan dan menindaklanjuti jika ditemukan kendala di lapangan.
“Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah agar kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Timur bisa terus meningkat. Monitoring ini bagian dari komitmen kami untuk menjamin akses pendidikan yang merata bagi seluruh anak-anak di Kaltim,” tutup Baba.(adv-dprd kaltim/sd)
















Discussion about this post