Balikpapan, Borneoupdate.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan siap mengawal pengembangan sarana pesantren. Salah satunya dengan membuka ruang aspirasi seluas-luasnya. Di mana langkah ini menjadi bentuk perhatian dewan terhadap lembaga pendidikan keagamaan yang memiliki peran besar dalam pembinaan moral dan karakter generasi muda.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Wahyullah mengakui masih banyak pesantren di Balikpapan yang menghadapi kendala fasilitas dan perizinan pembangunan. Karena itu, pihaknya siap mendampingi proses pengembangan sarana publik seperti masjid, pesantren, serta lembaga pendidikan keagamaan lainnya agar berjalan sesuai ketentuan.
“Banyak pondok pesantren di Balikpapan yang membutuhkan sarana memadai. Kami di Komisi III selalu terbuka menerima aspirasi dan siap membantu, termasuk dalam pendampingan proses perizinan bangunan publik seperti masjid dan lembaga pendidikan,” ujarnya, Selasa (21/10).
Wahyullah mengatakan, pesantren merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak dan berdaya saing. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan DPRD memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan lembaga-lembaga keagamaan tersebut mendapatkan dukungan fasilitas yang layak.
“Pesantren bukan hanya tempat belajar agama. Tapi itu juga pusat pembinaan karakter dan kemandirian. Kami berkomitmen mengawal pengembangannya agar keberadaannya semakin kuat dan berdaya,” jelasnya.
Selain dukungan moral dan kebijakan, Wahyullah mengungkapkan secara pribadi dirinya sering terlibat langsung dalam pendampingan administratif dan teknis terhadap sejumlah pembangunan fasilitas sosial. Ia menilai, proses perizinan yang panjang sering menjadi hambatan bagi pengurus lembaga keagamaan dalam mengembangkan sarana pendidikan.
“Secara pribadi, saya sudah sering membantu pondok pesantren maupun bangunan sosial lainnya. Kami beri pendampingan proses perizinan. Soalnya memang kita sama tahu urusan teknis memang rumit,” katanya.
Menurut Wahyullah, kolaborasi antara pemerintah, DPRD dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan berkelanjutan. Ia juga berharap dunia usaha di Balikpapan ikut berperan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk mendukung pembangunan sarana pesantren.
“Kalau semua pihak ikut terlibat, insyaAllah pengembangan pesantren di Balikpapan bisa lebih cepat dan terarah. Kami siap menjembatani komunikasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta,” tambahnya. (ANE)
















Discussion about this post