Balikpapan, Borneoupdate.com – Komisi II DPRD Balikpapan menilai pengelolaan wisata berbasis komunitas akan memperkuat ekonomi lokal dan menciptakan destinasi yang berkelanjutan. Karena pengembangan pariwisata tidak bisa hanya bergantung pada kebijakan pemerintah atau investasi besar. Melainkan juga harus mengedepankan partisipasi aktif masyarakat di sekitar kawasan wisata.
Anggota Komisi II, Suriani mengatakan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) perlu melibatkan masyarakat serta pelaku usaha lokal dalam pengelolaan destinasi wisata berbasis komunitas. Langkah ini menjadi penting untuk menciptakan sektor pariwisata yang berkelanjutan sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput.
“Keterlibatan masyarakat menjadi faktor penting. Kan mereka warga lokal di situ. Mereka bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga pelaku aktif dalam menjaga, mempromosikan dan mengelola destinasi wisata,” ujarnya, Ahad (26/10).
Suriani menyebut konsep wisata berbasis komunitas dapat menjadi solusi jangka panjang dalam pemerataan manfaat ekonomi di seluruh kecamatan. Apalagi dengan menggandeng masyarakat dan pelaku usaha kecil. Di mana pengelolaan wisata akan lebih adaptif terhadap kebutuhan lokal serta lebih berdaya secara sosial dan ekonomi.
“Kita ingin agar setiap destinasi wisata tumbuh dari kekuatan komunitasnya sendiri. Dengan begitu, keberlanjutan program wisata tidak hanya bergantung pada anggaran pemerintah. Tapi juga tumbuh dari kesadaran dan kepemilikan warga,” jelasnya.
Suriani juga mengingatkan pentingnya peran Disporapar sebagai fasilitator dalam membangun kemitraan antara pemerintah, komunitas dan sektor swasta. Ia menilai, kerja sama lintas pihak akan mempercepat terciptanya destinasi wisata unggulan di berbagai kecamatan. Bukan hanya terpusat di wilayah timur seperti Pantai Manggar.
“Balikpapan memiliki potensi wisata alam, budaya dan buatan di hampir semua wilayah. Dengan manajemen berbasis komunitas, kita bisa menghidupkan kembali potensi yang selama ini belum tergarap,” tuturnya lagi.
Suriani mendorong masyarakat dapat mengembangkan wisata kampung tematik, wisata kuliner lokal, hingga kegiatan seni dan budaya. Karena jenis ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. DPRD, menurutnya, siap mendorong kebijakan pendukung agar program kolaboratif ini berjalan efektif di lapangan.
“Kami di DPRD akan mendukung kebijakan yang berpihak pada pemberdayaan masyarakat. Pengelolaan wisata tidak boleh hanya dari atas ke bawah, tetapi harus melibatkan warga sebagai mitra sejajar,” tambahnya. (MAN)
















Discussion about this post