Kulkas jadi alat elektronik yang penting di rumah. Sebagai tempat penyimpan makanan, kulkas perlu dirawat agar tidak rusak. Jangan sampai ada aroma aneh dari bahan makanan yang sudah basi. Kondisi kulkas menentukan kualitas makanan dan minuman.
Bahkan dampaknya bisa melebar ke keuangan. Karena bahan makanan dan minuman tidak segar atau rusak, kamu bisa jadi memilih membeli makan di luar. Belum lagi biaya perbaikan atau pergantian kulkas.
Masalahnya, kulkas bukan barang kecil yang bisa diganti begitu saja. Harganya bisa jutaan, bahkan puluhan juta rupiah untuk tipe terbaru. Kalau kamu belum menyiapkan dana darurat, situasi ini bisa membuat frustasi.
Jadi, apa yang harus dilakukan kalau elektronik rumah rusak tiba-tiba tapi dana belum siap? Mari kita bahas.
Berusaha Tetap Rasional Saat Kulkas Rusak
Sebelum langsung beli baru hanya karena panik. Sebaiknya coba cek beberapa hal ini terlebih dahulu.
– Apakah kulkas tersebut masih dalam masa garansi?
– Hubungi teknisi resmi
– Bandingkan harga perbaikan dan harga baru
Kadang kerusakan ringan seperti relay atau thermostat bisa diperbaiki dengan biaya ratusan ribu. Namun, jika bagian penting misalnya bagian kompresor, biasanya biaya servis bisa sampai setengah harga kulkas baru. Maka, kamu harus pintar menghitung. Apakah lebih hemat jika memperbaiki? Atau malah lebih efektif beli baru?
Realita Harga Elektronik Rumah Sekarang
Harga elektronik, termasuk kulkas, naik signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena inflasi dan fluktuasi nilai tukar. Berikut perkiraannya di pasaran (2025):
– Kulkas satu pintu: Rp2–3 juta
– Kulkas dua pintu: Rp4–7 juta
– Kulkas inverter premium: Rp8–15 juta
– Kulkas side-by-side dengan fitur smart home bisa lebih dari Rp20 juta
Harga di atas berbeda-beda tergantung wilayah, model, dan merek kulkas. Jangan lewatkan juga biaya pengantaran, instalasi, atau pembuangan kulkas lama. Maka, akan cukup berat kalau kamu mendadak harus mengganti tanpa persiapan dana.
Masalah kerusakan kulkas mendadak namun belum ada cukup biaya sering muncul. Hal ini terjadi karena banyak orang masih belum menyiapkan dana cadangan khusus untuk kebutuhan rumah tangga. Padahal, peralatan rumah tangga juga punya masa pakai terbatas. Suatu saat pasti bisa rusak.
Tips Bijak Sebelum Ganti Elektronik Baru
1. Bandingkan harga di setiap toko. Namun tetap perhatikan juga kualitas dan kredibilitas toko pilihan.
2. Pilih fitur sesuai kebutuhan. Jangan hanya tergoda model bagus. Fokus pada efisiensi listrik dan kapasitas.
3. Perhatikan konsumsi daya. Pilih kulkas inverter karena lebih hemat listrik dalam jangka panjang.
4. Cek masa garansi dan layanan servis resmi. Kulkas baru bisa bertahan lama kalau dirawat dengan benar.
Saat Dana Darurat Belum Siap: Gunakan Opsi Finansial dengan Bijak
Namun, bagaimana jika kamu sudah hitung-hitung, namun ternyata dana kamu punya tidak cukup untuk beli baru? Kamu bisa mencoba opsi mengajukan pinjaman. Di era digital, banyak platform yang menawarkan pinjaman cepat langsung dari aplikasi, dengan proses simpel yaitu cukup isi data, verifikasi, dan dana cair ke rekening dengan cepat.
Opsi pinjaman seperti ini cocok kalau kamu butuh dana darurat untuk hal penting, seperti mengganti kulkas, memperbaiki AC, atau membeli peralatan dapur baru agar aktivitas rumah tetap berjalan lancar. Salah satu pinjaman cepat cair yang bisa kamu gunakan adalah Neo Pinjam di neobank dari Bank Neo Commerce.
Neo Pinjam punya kelebihan, yaitu:
– Tenor fleksibel minimal 3 bulan – maksimal 24 bulan
– Limit pinjaman hingga Rp100.000.000
– Bunga mulai dari 0,06% flat per hari (setara dengan maksimum APR 21,9% per tahun)
– Tidak ada biaya tersembunyi atau penalti pelunasan lebih awal
Ditambah, pinjaman aman ini juga bebas biaya admin saat pencairan. Meskipun mudah dan cepat, pengajuan kamu tetap melalui evaluasi kelayakan untuk menjaga keamanan pengguna dan mencegah risiko kredit bermasalah.
Download neobank di PlayStore atau App Store dan ajukan Neo Pinjam sekarang. Kunjungi link Neo Pinjam untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai Neo Pinjam.
***
PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
