Balikpapan, Borneoupdate.com – Kota Balikpapan terus berkembang pesat dan menjadi magnet bagi para pendatang. Namun, pertumbuhan tersebut menimbulkan dampak sosial baru. Yakni meningkatnya jumlah anak jalanan di berbagai titik kota. Fenomena ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan legislatif daerah.
Anggota Komisi I DPRD Balikpapan, Iwan Wahyudi mengatakan keberadaan anak jalanan menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat perlindungan terhadap anak. Ia menilai, kondisi ini tidak boleh dibiarkan karena bertentangan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Kota Layak Anak (KLA).
“Kami di DPRD sangat menaruh perhatian terhadap anak-anak. Kota Balikpapan sudah memiliki Perda KLA. Jadi setiap anak harus mendapat perlindungan maksimal. Tidak boleh ada anak yang dipaksa mencari nafkah di jalan,” ujarnya, Selasa (04/11)
Iwan menjelaskan, Perda KLA menjadi dasar kuat bagi pemerintah kota untuk menindak segala bentuk eksploitasi anak. Baik secara langsung maupun terselubung. Khususnya dalam memperingatkan peran orang tua yang sangat krusial. Di mana mereka tidak boleh menyuruh anak turun ke jalan mencari nafkah.
“Tanggung jawab pertama ada pada orang tua. Jangan sampai anak dijadikan alat mencari uang. Negara memang wajib melindungi, tapi keluarga adalah benteng pertama. Makanya kami minta adanya pembinaan pada orang tua,” jelasnya.
Menurut Iwan, penegakan Perda harus disertai langkah konkret di lapangan. Termasuk pembinaan bagi keluarga kurang mampu. Di antaranya dengan melibatkan RT dalam memberikan pemahaman soal tersebut. Ia juga mendorong dinas terkait agar lebih aktif melakukan patroli sosial dan pendataan anak-anak yang berisiko tereksploitasi.
“Kami minta Dinas Sosial, Satpol PP dan stakeholder lainnya untuk menegakkan aturan dengan pendekatan humanis. Anak-anak harus dibina bukan ditakuti. Sementara orang tua perlu diberi pemahaman agar tidak salah terus,” lanjutnya.
Selain itu, lanjut Iwan, DPRD Balikpapan berkomitmen untuk terus mengawasi implementasi Perda Kota Layak Anak agar tidak berhenti di atas kertas. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga sosial dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang aman serta ramah anak.
“Kota Layak Anak bukan hanya slogan. Kita harus menciptakan suasana yang benar-benar melindungi dan membahagiakan anak-anak Balikpapan. Mereka adalah masa depan kota ini,” tutupnya. (SAN)
















Discussion about this post