Samarinda, Borneoupdate.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus memperkuat percepatan transformasi digital melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya di level pimpinan perangkat daerah. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal menilai pejabat struktural wajib memiliki pola pikir digital agar reformasi teknologi berjalan efektif.
Faisal mengatakan bahwa tanpa pemahaman digital yang kuat dari para pimpinan, transformasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) hanya akan menjadi slogan tanpa implementasi nyata.
“Kalau pimpinannya tidak punya mindset digital, SPBE bisa jadi SPBU—harus diisi terus, hanya jadi slogan. Kami bahkan menjalin kerja sama dengan Tsinghua University di Tiongkok untuk kursus singkat Digital Leadership Academy bagi para pimpinan perangkat daerah,” ujar Faisal.
Ia menjelaskan bahwa program Digital Leadership Academy (DLA) menjadi salah satu langkah strategis untuk mendorong lahirnya pemimpin birokrasi yang melek teknologi dan mampu mengarahkan organisasi menuju tata kelola digital yang modern dan efisien.
Faisal menilai percepatan digitalisasi di Kaltim tidak terlepas dari kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN), yang mendorong daerah penyangganya untuk memperkuat ekosistem teknologi. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa percepatan teknologi harus berjalan seimbang dengan peningkatan literasi digital masyarakat.
“Jangan sampai sinyal sudah 5G, tapi masyarakatnya hanya pakai untuk judi online, game, atau hal negatif lainnya. Karena itu, kami rutin melakukan sosialisasi literasi digital berbasis empat pilar: skill, etika, budaya, dan keamanan,” tegasnya.
Menurut Faisal, edukasi digital menjadi krusial agar masyarakat tidak hanya mampu menggunakan teknologi, tetapi juga memahami nilai moral, keamanan data, serta dampak sosial budaya di era informasi yang bergerak cepat.
Diskominfo Kaltim akan terus memperluas program literasi digital melalui kegiatan pelatihan, seminar, hingga kemitraan dengan berbagai institusi pendidikan dan komunitas. Langkah ini diharapkan membentuk ekosistem masyarakat digital yang cerdas dan bertanggung jawab.
Melalui kombinasi peningkatan kapasitas ASN dan literasi digital publik, Pemprov Kaltim menargetkan pembangunan ekosistem digital yang kuat, adaptif, dan selaras dengan percepatan pembangunan IKN. (ANE/ADV/Diskominfo)
















Discussion about this post