Samarinda, Borneoupdate.com – Suasana ruang siaran RRI Pro 1 97,6 FM Samarinda terasa berbeda pada Selasa (9/9/2025). Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Faisal, mendapat kehormatan membacakan Berita Siang sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Radio ke-80.
Momentum tersebut tidak sekadar seremoni. Kehadiran Faisal di balik mikrofon menegaskan kedekatan pemerintah daerah dengan dunia penyiaran yang selama ini berperan penting dalam menjaga informasi publik tetap akurat dan dapat diakses masyarakat.
Selama 30 menit, Faisal menyampaikan rangkaian berita edisi 9 September 2025. Ia membacakan laporan terkait perkembangan pemerintahan kabupaten/kota se-Kaltim, update olahraga, hingga isu-isu aktual lain yang sedang menjadi perhatian publik.
Pihak RRI Samarinda menilai partisipasi Faisal menjadi bentuk dukungan terhadap lembaga penyiaran publik yang terus berupaya mempertahankan relevansinya di era digital. Selain memperingati usia delapan dekade radio di Indonesia, kegiatan ini juga digelar untuk mempererat hubungan antara unsur pemerintah daerah dan insan penyiaran.
Usai turun dari ruang siaran, Faisal mengaku menikmati tugas tersebut meskipun harus kembali menyesuaikan diri dengan ritme penyampaian ala penyiar profesional.
“Saya benar-benar menikmati pengalaman ini. Meskipun sudah lama tidak siaran, saya tetap harus mengingat teknik-teknik dasar penyiaran yang dulu pernah saya pelajari,” ungkapnya dengan senyum.
Faisal menegaskan bahwa radio tetap memegang peran strategis dalam menyampaikan informasi yang cepat dan terpercaya. Ia juga menilai RRI berkontribusi besar dalam memperkuat literasi informasi masyarakat, terutama di tengah derasnya arus konten digital yang sulit dipilah.
“Di era informasi seperti sekarang, radio tetap menjadi media yang dapat diandalkan. Masyarakat masih membutuhkan sumber informasi yang kredibel, dan RRI terus menjaga itu,” tambahnya.
Peringatan Hari Radio ke-80 di RRI Samarinda berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan siaran tematik dan interaksi lintas instansi. Kehadiran pejabat daerah seperti Faisal memperkuat pesan bahwa media penyiaran tetap relevan dan menjadi bagian penting dari ekosistem komunikasi publik Kaltim. (ANE/ADV/Diskominfo)
















Discussion about this post