Samarinda, Borneoupdate.com – Kualitas komunikasi publik di era digital kembali mendapat perhatian serius dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur. Dalam Workshop Visualisasi dan Informasi (Visi) bertema “Strategi Pengelolaan Informasi Publik dalam Era Digital” untuk mahasiswa Universitas Mulawarman, Pranata Komputer Ahli Muda Diskominfo Kaltim, Fahmi Asa, mengingatkan pentingnya peran aktif pemerintah dan masyarakat dalam menjaga ekosistem informasi yang sehat.
Fahmi menjelaskan strategi komunikasi publik tidak hanya berfokus pada penyebaran informasi positif. Tetapi juga pada kemampuan merespons cepat terhadap isu yang berpotensi menimbulkan kegaduhan. Ia menyatakan dinamika digital membuat informasi, termasuk hoaks, dapat menyebar dalam hitungan detik sehingga membutuhkan pola kerja yang lebih adaptif.
“Pendekatan proaktif berarti kita harus aktif menyebarkan informasi akurat melalui media sosial, situs web, dan aplikasi digital. Sedangkan pendekatan reaktif menuntut respons cepat saat muncul masalah atau informasi yang tidak benar,” ujarnya, Senin (13/10).
Fahmi menjelaskan pemerintah dan lembaga publik tidak boleh membiarkan isu menyesatkan berkembang tanpa penanganan. Menurutnya, kelambatan merespons hoaks justru membuka ruang bagi opini liar yang dapat merugikan masyarakat maupun instansi terkait. “Sebaiknya isu dan hoaks tidak dibiarkan berkembang tanpa penanganan. Respons cepat sangat penting. Karena dampak negatifnya bisa menimpa semua orang,” jelasnya.
Dalam paparannya, Fahmi juga meminta mahasiswa sebagai generasi digital memiliki peran strategis sebagai penjaga kualitas informasi. Ia menilai kelompok muda tidak bisa hanya menjadi konsumen informasi. Namun juga produsen sekaligus influencer yang mampu membentuk opini publik di ruang digital.
Fahmi mendorong mahasiswa untuk lebih kritis dan selektif sebelum menyebarkan informasi. Ia menekankan literasi digital harus menjadi kebiasaan, bukan hanya pengetahuan sesaat. Dengan begitu, mahasiswa dapat berkontribusi menjaga ruang publik tetap kondusif dari ancaman hoaks dan disinformasi.
Workshop Visi tersebut, tambhanya, sekaligus menjadi upaya memperkuat kesadaran akademisi terhadap pentingnya strategi komunikasi publik yang adaptif, cepat, dan bertanggung jawab. Diskominfo Kaltim memastikan edukasi serupa akan terus dilakukan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi tantangan informasi di era digital. (ANE/ADV/Diskominfo)
















Discussion about this post